News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ricuh Bantul, PP DIY: MPC PP Bantul Sudah Lama Dibekukan

Ricuh Bantul, PP DIY: MPC PP Bantul Sudah Lama Dibekukan





WARTAJOGJA.ID:  Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila DIY menyatakan pasca kasus bentrok di Bantul pada Minggu 4 Oktober 2020 ada sejumlah informasi yang perlu diluruskan terkait keberadaan organisasi Pemuda Pancasila di wilayah Projo Taman Sari.

Terutama menyangkut struktur kepengurusan MPC Pemuda Pancasila (PP) di Kabupaten Bantul. 

Ketua MPW Pemuda Pancasila DIY, Faried Jayen Soepardjan, Senin (5/10), menyatakan Ketua MPC PP Bantul saat ini yang tercatat resmi adalah Antariksa Budi Lesmana, bukan Doni Bimo Saptoto. 

"Nama bersangkutan (Doni Bimo Saptoto- sebagai pihak yang dianggap sebagai Ketua MPC PP Bantul) telah dilakukan karateker atau dibekukan sejak sebelum Musyawarah Besar Pemuda Pancasila DIY tahun 2019 lalu. Kami luruskan informasi itu sehingga nama yang bersangkutan tersebut bukanlah tanggungjawab Pemuda Pancasila," tegas Jayen, Senin (5/10), saat dikonfirmasi wartawan terkait peristiwa tawuran yang melibatkan sekelompok massa yang berseragam Pemuda Pancasila dan Front Jihad Islam (FJI) di Kasihan Bantul,  Minggu (4/10) kemarin

Berdasarkan surat resmi organisasi disebutkan karateker kepengurusan Ketua MPC Pemuda Pancasila Bantul adalah Antariksa dan untuk posisi sekretaris diisi oleh Ibnu S. Melalui surat tersebut maka kepengurusan lama yang diketuai Doni Bimo Saptoto telah gugur dengan sendirinya.

"Sehingga aneh saja jika masih beratribut Pemuda Pancasila, dan sebaiknya menjelaskan jika dirinya bukan lagi bagian dari Pemuda Pancasila," tegas Jayen.


Ketua MPC Pemuda Pancasila
Bantul Antariksa (ist)


Putra Brigjen (Purn) TNI Erry Soepardjan itu juga mengungkapkan tak heran jika ada asumsi ada semacam penumpang gelap yang mendopleng organisasi Pemuda Pancasila. Tidak hanya terkait peristiwa tawuran tersebut, namun hal itu rawan disalahgunakan untuk kepentingan politik mengingat saat ini sedang ada Pilkada Bantul. 

Jayen menjelaskan kemungkinan penyalahgunaan organisasi tersebut sebetulnya telah diantisipasi MPW Pemuda Pancasila DIY. 

Pada tanggal 20 Agustus 2020, dikeluarkan instruksi tentang netralitas Pemuda Pancasila di Pilkada. "Secara organisasi Pemuda Pancasila bersikap netral, tidak mendukung salah satu calon bupati. Jadi jangan sampai ada yang berbaju Pemuda Pancasila menyatakan dukungan politik," tegas dia.

Luka Parah di Kepala, Pemuda Pancasila Lapor Ke Polda

Kericuhan yang melibatkan dua ormas Pemuda Pancasila dan FJI terjadi di Padokan Kidul, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (4/10), mengkibatkan tiga Pemuda Pancasila mengalami luka-luka.

Jayen menerangkan bahwa peristiwa bermula saat dua anggota Komando Inti (KOTI) Pemuda Pancasila, Mahatidana dan Fendy yang memiliki masalah dengan Ketua FJI, Durrohman. Jayen menuturkan jika permasalahan itu tak ada kaitannya dengan organisasi karena dua pihak ini merupakan tetangga satu kampung.

Jayen menjabarkan dari perselisihan ini kemudian dilakukan mediasi di Polsek Kasihan pada Minggu (4/10). Saat mediasi, kata Jayen, dua anggotanya ini ditemani oleh lebih kurang 15 orang anggota KOTI.

"Saat mediasi, justru anggota kami diserang oleh massa bersenjata tajam yang mengatasnamakan FJI. Akibat serangan ini dua anggota kami mengalami luka bacok parah di kepala," tegas Jayen.

Tiga Pemuda Pancasila yang mengalami luka-luka itu adalah Amir Bekti alias Cethul wargaTegalrejo, Kota Yogyakarta dan Natal alias Bendol warga Mergangsan Kota Yogyakarta, yang keduanya mengalami luka parah di bagian kepala. Sementara satu korban bernama Eko yang mengalami luka bengka di tangan.

Jayen menegaskan bahwa usai kejadian itu, pihaknya pun memerintahkan untuk mengevakusi anggota yang terluka. Namun saat itu, justru ada pihak yang melakukan provokasi keji dengan menuding anggota PP sebagai PKI.

"Jika pemicu awal adalah anggota kami yang salah silakan diproses hukum. Sejak awal permasalahan ini bukanlah permasalah ormas namun permasalah personal,"ungkap Jayen.

"Tidak benar anggota kami menyerang markas FJI. Anggota kami hanya memertahankan diri saat diserang. Saat memertahankan diri ini anggota kami mengejar anggota FJI yang lari masuk ke dalam kampung," sambung Jayen.

Terkait serangan hingga berujung dua anggota KOTI mengalami luka parah, Jayen menegaskan pihaknya melaporkan ke Polda DIY, pada hari Senin (5/10).

"Hari ini kami akan laporkan kasus penyerangan terhadap dua anggota kami ke Polda DIY. Agar permasalahan jadi terang benderang dan tidak ada fitnah dan digoreng-goreng yang mengakibatkan tercorengnya organisasi Pemuda Pancasila," papar Jayen. (Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment