Pandemi Covid-19, GKR Hemas : Ketahanan Pangan Harus Dijaga
WARTAJOGJA.ID : Pada masa pandemi yang sulit ini, ketahanan pangan harus dijaga karena merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia. Demikian diutarakan oleh Ketua Penggerak Tim PKK DIY, GKR Hemas di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY pada acara Lumbung Mataram Expo 2020 kemarin.
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, kegiatan Lumbung Mataram Expo 2020 dilakukan secara virtual yang diikuti oleh Dinas Pertanian Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.
GKR Hemas menekankan, untuk mencintai tanah air adalah salah satunya dengan mengkonsumsi makanan lokal. “Ketahanan pangan adalah salah satu pondasi negara, jangan sampai kita menjadi lalai dalam hal ini. Pada masa pandemi yang sulit ini, menurut GKR Hemas ketahanan pangan harus dijaga karena merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia”, tandasnya.
Ditambahkannya pula bahwa, bila lahan kita sempit, kita bisa berinovasi dengan menggunakan sistem hidroponik. Bila sulit dengan hidroponik, gunakan sistem aeroponik, menanam dengan sistem kantong atau pun dengan sistem pot gantung. Jadi sebenarnya masih banyak cara untuk tetap survive di masa pandemi ini.” Hal ini sesuai dengan tema yang diusung dalam Expo kali ini yaitu: “Nandur Apa Sing Dipangan, Mangan Opo Sing Ditandur”.
GKR Hemas merasa bangga bahwa banyak kelompok binaan telah menampakkan hasil produknya dan sudah bisa berkembang dan berfungsi secara luar biasa.
Mengutip piwulang Sri Sultan Hamengkubuwono I “Salokaning wong urip puniki, kedhik cukup sinung akeh kurang, tuhu tan ana warege”, lanjut GKR Hemas, manusia hidup itu sedikit cukup, namun diberi banyak justru kurang. Maka dari itu, nikmatilah makanan lokal, nikmatilah milik kita sendiri. Merasa cukuplah dengan apa yang kita punya.
Dalam kesempatan yang sama Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Ir. Syam Arjayanti, M.P.A. menyatakan bahwa sejak tahun 2017 melalui Dana Keistimewaan sudah dilakukan inisiasi penyediaan pangan dan gizi melalui konsep Lumbung Mataraman. Dengan demikian harapan menjadi lumbung pangan hidup yang berbasis dari rumah tangga. Selain itu dalam pengembangannya diharapkan menjadi lumbung desa yang dapat mendukung ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dikatakan pula oleh Syam Arjayanti bahwa, kegiatan Lumbung Mataraman selama 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu tahun 2017-2019 telah ditumbuhkan sejumlah 36 lokasi yang tersebar di 4 (empat) Kabupaten/Kota oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY melalui Dana Keistimewaan.”
Dalam kesempatan tersebut diserahkan pula bantuan penyerahan secara simbolis pangan lokal kepada masing-masing kabupaten/kota sebanyak 1.000 paket secara serentak di masing-masing Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota secara virtual untuk mempromosikan pentingnya konsumsi pangan lokal yg beranekaragam.
Kegiatan Expo 2020 ini diikuti oleh sebanyak 31 stand pameran yang terdiri dari Kelompok Binaan Lumbung Mataraman Kabupaten/Kota, Pasar Mitra Tani, Asosiasi Pasar Tani, Gerai Pangan Lokal, OKKPD DIY, Bulog Divisi Regional DIY, dan BPPOM DIY.
Di akhir rangkaian acara juga dilaksanakan talkshow dan dialog interaktif dengan mengangkat tema, “Lumbung Mataraman Wujud Kedaulatan Pangan Sepanjang Zaman” dengan narasumber, Dr. Y. Argo Twikromo, M.A (Dewan Kebudayaan DIY) dan T.O. Suprapto (Joglo Tani) yang dimoderatori oleh Ir. Asikin Chalifah
Post a Comment