News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Di Tengah Pandemi Covid-I9, STTN Luluskan 101 SDM Teknik Nuklir

Di Tengah Pandemi Covid-I9, STTN Luluskan 101 SDM Teknik Nuklir

 

STTN - BATAN menyelenggarakan wisuda Sarjana Terapan Teknik dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, sebagai bentuk
adaptasi dengan kenormalan baru.


WARTAJOGJA.ID : Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda secara global, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - Badan Tenaga Nuklir Nasional (STTN - BATAN) menyelenggarakan wisuda Sarjana Terapan Teknik dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, sebagai bentuk adaptasi dengan kenormalan baru.

Wisuda dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Oktober 2020 bertempat di Hotel Sahid Jaya, Yogyakarta hanya dihadiri oleh senat STTN - BATAN dan wisudawan, tanpa didampingi kedua orang tua/wali.

Kepala Biro Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Kerjasama BATAN Drs. R. Heru Umbara mengatakan ada sebanyak 101 wisudawan (94 wisudawan dari program regular dan 7 wisudawan dari program Alih Jalur Dlll ke DJV) dengan rincian 28 orang dari Program studi Teknokimia Nuklir, 38 orang dari program studi Elektronika lnstrumentasi, dan 35 orang dari Program Studi Elektro Mekanika mengikuti prosesi wisuda yang juga dapat disaksikan secara daring (online) menggunakan aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube STTN - BATAN.

Dengan demikian, orang tua/wali wisudawan tetap dapat melihat dan mengikuti prosesi wisuda putraputrinya.

“Wisudawan sebanyak 9 orang merupakan penerima beasiswa khusus dari pemerintah provinsi Kalimantan Barat, yang mana Kalimantan Barat merupakan sebuah provinsi yang memiliki program penyediaan SDM iptek nuklir,” ujarnya.

lndeks Prestasi Kumulatif (lPK) tertinggi dalam wisuda tahun ini diperoleh lkhsan Mahfudin (program studi Elektro Mekanika) dengan perolehan IPK 4,00. Disusul Joanne Salres Ramadhani (program studi Teknokimia Nuklir) dengan perolehan IPK 3,90 dan Hasna Nurhanifa Rosyadi (program studi Elektronika lnstrumentasi) dengan perolehan IPK 3,84.

Secara keseluruhan, predikat cumloude (lulus dengan pujian) diperoleh sebanyak 45 wisudawan, yang terdiri dari 1.5 orang berasal dari program studi Teknokimia Nuklir, 13 orang program studi Elektronika lnstrumentasi dan 17 orang program studi Elektro Mekanika.

Sebanyak 96,8% mahasiswa angkatan 2016 adalah yang hari ini diwisuda. Persentase kelulusan yang cukup tinggi ini tentunya merupakan prestasi dan kebanggaan tersendiri, mengingat sejak awal tahun 2O2O mahasiswa harus menyelesaikan studi dan tugas akhirnya dengan penuh perjuangan dan keterbatasan karena banyaknya perubahan kebijakan akademik akibat pandemi Covid-19.

Tema penelitian tugas akhir yang sudah dibuat sebelumnya, harus disesuaikan kembali mengingat kegiatan penelitian tidak dapat dilakukan di laboratorium.

Diskusi, bimbingan dengan dosen pembimbing serta ujian skripsi dilakukan secara daring (online), termasuk menyelesaikan pelatihan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) lndustri tingkat l. Pada tahun ini juga terdapat 2 orang mahasiswa yang menyelesaikan penelitian Tugas Akhir di Synchrotrcn Light Reseorch Institute (SLRI) Thailand sebagai fasilitas akselerator terbesar di Asia Tenggara selama kurang lebih 5 bulan.

“Dengan tekad dan semangat yang luar biasa, alhamdulillah semua itu dapat teratasi dengan sangat baik dan akhirnya mereka dapat hadir untuk wisuda. sebagai perguruan tinggi vokasi, salah satu keunggulan lulusan STTN adalah dibekalinya lulusan dengan kompetensi tambahan berupa sertifikasi atau lisensi,” katanya.

 

Selain lisensi sebagai Petugas proteksi Radiasi (ppR) lndustri tingkat L dengan surat izin bekerjanya, lisensi UT ultrosonic fes0 ASNT (the American Society for Nondestructive Iest ng) untuk level internasional serta lisensi Operator Radiografi (OR) juga didapatkan oleh lulusan yang dapat disejaiarkan dengan sKPl (surat Keterangan Pendamping ljazah).

Sertifikasi atau lisensi yang diberikan kepada lulusan tersebut menjadi nilai tambah bagi wisudawan untuk masuk di dunia kerja, yang rata-rata serapannya di atas 50 % dan merupakan misi STTN dalam menghasilkan SDM iptek nuklir yang terdidik, terlatih dan tersertifikasi dalam turut berkontribusi menwuiudkan SDM lndonesia unggul, menuju lndonesia maju.

Penguatan kelembagaan dan akademik di STTN juga terus dilakukan, menuju perguruan tinggi vokasi dibidang teknologi nuklir yang berdaya saing global, yaitu dengan mengembangkan kurikulum teoching loborotory dan industry dengan menguatkan kerjasama dengan institusi atau perguruan tinggi lainnya serta industri baikdalam maupun luar negeri. (rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment