News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kampus Yogya Gelar Tatap Muka, Sultan HB X : Harus Punya Ruang Isolasi

Kampus Yogya Gelar Tatap Muka, Sultan HB X : Harus Punya Ruang Isolasi


Sultan Hamengku Buwono X (ist)


WARTAJOGJA.ID :  Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara soal beberapa kampus yang mulai menggelar tatap mula terbatas pertengahan September ini

" Ya pertama kampus harus patuh protokol pencegahan Covid-19, kedua dia harus punya tempat untuk isolasi dan sebagainya. Kalau itu tidak siap ya jangan, risikonya terlalu tinggi," kata Sultan di DPRD DIY Selasa 15 September 2020.

Sultan mengatakan mahasiswa luar Yogya yang hendak ke Yogya untuk mengikuti tatap muka juga bisa mengakses aplikasi Jogja Pass guna memudahkan tracing.

Terkait perkembangan klaster DIY sendiri seperti perkantoran dan lainnya, Sultan menjelaskan pihaknya menilai harus segera tuntas. Sembari menjalankan sektor penggerak ekonomi seperti pendidikan dan pariwisata.

" Bagaimanapun klaster-klaster termasuk di kantor-kantor memang harus diselesaikan dengan harapan makin banyak mereka yang diswab. Karena bagaimanapun kan harus 1 persen," ujarnya.

Termasuk kasus Corona yang mulai muncul di pasar tradisional seperti Cebongan dan Beringharjo.

"Ya saya kira wajar aja, kita jangan menganggap Corona itu terlalu berbahaya. Kita adaptasi aja, sakit ya sudah di rumah sakit karena pandemi (COVID-19) ini tidak peak terus turun.
Jadi selesainya kapan kita tidak tahu," ujarnya.

ATX


tak melarang jika ada kampus di Yogya yang berencana menggelar kegiatan perkuliahan tatap muka pada September ini.

Namun Ngarsa Dalem mengingatkan jika kampus itu belum siap menyediakan sarana dan menerapkan protokol kesehatan memadai, tak perlu memaksakan diri atau buru-buru menggelar tatap muka  yang justru meningkatkan potensi penularan Covid-19.

"Ya kampus harus siap protokol kesehatan dan ruang isolasi, kalau tidak siap ya jangan tatap muka dulu," ujar Sultan Selasa 15 September 2020.

Segelintir kampus di Yogya pekan ini memang telah memulai kegiatan tatap muka secara bertahap dan terbatas. Kegiatan tatap muka kebanyakan digelar untuk materi materi yang menitikberatkan praktek. Sedangkan materi materi teori tetap digelar secara daring.

Sultan sendiri sebelumnya menyatakan untuk kampus yang memang berencana menggelar tatap muka, para mahasiswanya dapat mengakses aplikasi Jogja Pass. Aplikasi pendata yang dikembangkan Pemerintah DIY itu ditujukan untuk mempermudah tracing jika terjadi penularan kasus, yang sebelumnya dimanfaatkan untuk mendata wisatawan luar DIY selama masa pandemi.

“Dengan Jogja Pass itu kalau ada yang positif bisa lebih mudah melakukan tracing. Sektor pendidikan sama saja dengan pariwisata, melibatkan banyak orang dari luar Yogya, bisa Jakarta, Surabaya, manapun," kata Sultan.

Dengan perkembangan Covid-19 di DIY yang masih tinggi belakangan ini, Sultan menuturkan sektor pendidikan dan pariwisata harus bisa berjalan beriringan dengan sektor kesehatan. 

Terlebih dengan bermunculannya kasus baru khususnya di perkantoran.

"Bagaimanapun klaster-klaster baru termasuk di kantor-kantor itu memang harus diselesaikan, dengan memperbanyak uji swab," ujar Sultan.

Sultan meminta, penanganan penularan Covid-19 juga harus bijaksana.

"Kita hanya bisa beradaptasi saja, kalau sakit ya masuk rumah sakit. Karena pandemi ini kapan selesainya kapan tidak ada yang tahu," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengusulkan terkait dengan tahun ajaran baru, jika memungkinkan ada subsidi kepada mahasiswa yang akan masuk Yogya untuk melakukan rapid test.

"Sektor pendidikan seperti kampus kampus di Yogya ini bagaimanapun masih menjadi elemen penggerak  perekonomian.  Kedatangan mahasiswa itu akan menggeliatkan lagi ekonomi yang lambat akibat pandemi," ujarnya. (Arifin)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment