News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Detik-Detik Bentrok Aksi Tolak Omnibus Law Di Yogya

Detik-Detik Bentrok Aksi Tolak Omnibus Law Di Yogya


Aksi tolak Omnibus
Law di Yogya Kamis (14/8)


WARTAJOGJA.ID : Aksi Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) yang menolak Omnibus Law di Simpang Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Jumat, 14 Agustus 2020 petang diwarnai bentrokan.

Bentrokan terjadi pasca ratusan massa aksi membakar beberapa kayu dan ban tepat di pertigaan UIN dan membuat kemacetan panjang bagi pengendara jalan.

Belum diketahui persis penyebab kericuhan. Namun dari pantauan di lapangan, saat massa aksi membakar, warga sekitar dan polisi berusaha membubarkan para demonstran. Aksi himbauan dan negosiasi tak berjalan sejak pukul 18.00 WIB hingga 19.00 WIB.

Ketika situasi makin panas dan massa aksi terus bersikukuh menduduki simpang itu, sekitar pukul 19.15 WIB, terjadilah ketegangan yang dipicu aksi saling lempar batu antara demonstran dan massa sekitar.

Polisi pun akhirnya ikut turun tangan berusaha membubarkan aksi itu sembar warga terus meneriaki massa demonstran agar membubarkan diri agar akses jalan Solo-Jogja terbuka lagi. 

Namun nahasnya, sekitar pukul 20.00 WIB, aksi makin memanas ketika dari kelompok warga terlihat membawa bambu untuk memukul mundur demonstran. 

Kapolres Sleman AKBP Anton Firmanto menjelaskan, terjadi kesalahpahaman antara warga dan massa hingga timbul gesekan. Namun hal itu tidak berlanjut panjang saat polisi berusaha melerai dan membubarkan demonstrasi itu. 

"Jadi seperti yang terlihat tadi, warga mungkin juga emosi dari maghrib sampai malam kondisi jalan macet tapi demonstran tak membubarkan diri. Maksud warga agar massa aksi juga memperhatikan kondisi lalu lintas juga," ujarnya.

Firmanto mengatakan seusai ketentuan seharusnya demonstrasi tak berlanjut setelah pukul 18.00 WIB. Adapun dari pihak panitia hanya menyampaikan pemberitahuan soal aksi ini.

"Harusnya selasai pukul 18.00 WIB. Mereka hanya memberi pemberitahuan atas kegiatan itu. Jika izin tidak ada," kata Anton.

Dari kejadian bentrok itu sendiri sempat viral lebih dulu seorang demonstran yang tampak bagian pelipisnya mengucurkan darah. Belum diketahui jelas apa yang melukai pemuda itu.

Aksi ini dilatari kekecewaan massa aksi atas hasil dari mediasi antara DPR dengan massa di Jakarta yang menyatakan bahwa pemerintah dan DPR akan menghentikan pembahasan mengenai Omnibus Law selama dalam masa reses.

Namun, saat ini pembahasan mengenai aturan baru tersebut masih terus dilakukan oleh DPR. 
(Vir/Gah)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment