News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ini Yang Ditanyakan Sultan HB X Ke Semua Bupati Saat Obyek Wisata Hendak Dibuka

Ini Yang Ditanyakan Sultan HB X Ke Semua Bupati Saat Obyek Wisata Hendak Dibuka


Candi Prambanan

WARTAJOGJA.ID : Musim liburan sekolah ini, wisatawan berbagai daerah mulai tampak memadati  Yogya yang masih dalam masa tanggap darurat Covid-19.

Kondisi seolah-olah sudah tampak kembali normal padahal angka positif Covid-19 DIY terus bertambah setiap harinya cukup signifikan pada pekan pertama Juli ini.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X turut mencermati kondisi gelombang wisatawan luar DIY itu.

Sultan mewanti-wanti ke tiap kepala daerah di DIY, bahwa kesanggupan membuka destinasi wisata tak sekedar disikapi hanya dengan membentengi destinasi dengan protokol kesehatan. Atau juga menurunkan personil TNI, Polri dan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP untuk berjaga.

Namun yang lebih penting, menurut Sultan bagaimana kesiapan daerah  jika di destinasi menemukan wisatawan positif terpapar Covid-19.

"Saya tanya ke semua bupati, 'Kalau buka destinasi itu, lalu ada wisatawan positif, tracingnya bagaimana?'," ujar Sultan Senin 6 Juli 2020.

Sultan mengingatkan bukan hanya warga asal Yogya yang menyambangi destinasi itu. 

"Mungkin saat datang ke obyek wisata dan dicek kesehatannya wisatawan itu terkesan sehat. Tapi siapa tahu, habis jalan dari Pantai Parangtritis, Kaliurang, Hutan Mangunan tiga hari kemudian ia sakit dan mengarah positif. Ini lalu bagaimana tracingnya? Ini persoalannya," ujar Sultan.

Untuk mengantisipasi potensi kecolongan penularan seperti itu akibat destinasi dibuka , Sultan meminta tiap kepala daerah memerintahkan dinas terkait mendata wisatawan yang berkunjung di suatu obyek. 

Caranya mirip dengan yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Yogya melalui pendataan pengunjung di kawasan Malioboro. Yang salah satunya memakai sistem QR Code. 

"Jadi wisatawan itu terdata dan mudah tracingnya, apalagi ketika dia pergi ke banyak obyek, maka tetap terdata," ujarnya. 

Sistem pendataan QR Code yang diterapkan Pemerintah Kota Yogya, ujar Sultan, terintegrasi dengan database Pemerintah DIY. Jadi pergerakan wisatawan di tiap obyek bisa diketahui. Termasuk saat gejala penyakitnya mulai muncul, ada di obyek wisata yang mana.

"Misalnya wisatawan itu tertular saat di Parangtritis, maka bisa lebih mudah dilacak siapa kira kira yang berdekatan dengan wisatawan yang positif itu," ujarnya.

Sultan pun mendesak tiap kepala daerah tak gampang membuka destinasi wilayah ketika sistem tracingnya belum siap. Sultan menyarankan obyek wisata dibuka secara bertahap sembari menyiapkan sistem tracing yang matang. 

"Jadi, ojo golek gampange sing penting entuk tiket (Jangan cari gampangnya saja yang penting dapat tiket). Kalau tidak bisa tracing, kita yang kesulitan, dan kabupaten/kota sudah menyanggupi itu," ujarnya.

Sultan menuturkan dari Dinas Komunikasi dan Informatika DIY sudah menyambangi Kabupaten Gunungkidul dan Sleman untuk menyiapkan sistem pendataan pengunjung ini. Selanjutnya kabupaten lain sepertu Kulon Progo dan Bantul.

(Gas/Cak)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment