Yogya Rapid Test Warga Serentak Di 35 Kelurahan Termasuk Anak-Anak
Pemkot Yogya menggelar rapid test massal bagi warga di 35 kelurahan. |
WARTAJOGJA.ID : Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar
rapid test massal secara acak bagi warga di 35 kelurahan pada Rabu 17 Juni
2020.
Pada rapid test tahap kedua setelah rapid test
digelar di pasar tradisional dan mall itu, selain orang dewasa juga menyasar
anak-anak di atas usia satu tahun.
“Rapid test acak kepada masyarakat akan kami lakukan
selama dua hari mulai hari ini sampai besok dengan jumlah total 618 orang termasuk
anak-anak di 35 kelurahan,” ujar Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
Heroe mengatakan dasar pengambilan sample
diantaranya mempertimbangkan ada tidaknya kasus di suatu wilayah, mobilitas penduduk,
dan sebaran kasus di wilayah itu.
“Sample kami ambil dari 35 dari total 45 kelurahan yang
ada serta mencakup 69 RT (rukun tetangga) dari 2534 RT secara keseluruhan,” ujarnya.
Heroe menjelaskan, rapid test tersebut sifatnya
untuk mengetahui sebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta. Pihaknya menggandeng tim epidemologi dari Universitas
Gadjah Mada untuk membuat sampling dari masyarakat. Mulai dari ayah, ibu dan
anak-anak minimal berumur satu tahun.
Pertimbangan rapid test kepada anak-anak untuk mengetahui
gambaran representasi test dari beberapa kelompok usia dan profesi.
“Kegiatan anak-anak saat bermain bersama
teman-temanya di luar juga perlu untuk diketahui apakah membawa kasus yang
terpapar atau tidak,” ujarnya.
Setelah melakukan rapid test pada pedagang pasar,
mall dan masyarakat, Pemerintah Kota Yogya tahap selanjutnya akan menggelar rapid
test di kafe dan restoran pekan depan.
“Secara umum rapid test ini juga untuk mengetahui
kondisi secara keseluruhan jelang new normal,” ujarnya.
Heriyani, salah satu peserta rapid test acak itu mengku
sempat khawatir ketika mendapat undangan rapid tes masal di Puskesmas Danurejan
II Kota Yogyakarta.
Sebab ini pengalaman pertama bagi dirinya dan empat anaknya
yang juga ikut test itu.
“Ya tapi dari tes itu kan bisa tahu terkena Covid-19
atau tidak. Kalau tidak dites kan tidak tahu, rapid test sendiri biayanya mahal,”
ujarnya.
(Cak/Gan)
Post a Comment