News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sultan HB X: Jangan Ada Penularan Gelombang Kedua

Sultan HB X: Jangan Ada Penularan Gelombang Kedua


Sri Sultan Hamengku Buwono X

WARTAJOGJA.ID : Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan tak ingin menerapkan masa new normal tergesa-gesa di Yogya meskipun kondisi penularan Covid – 19 cenderung melandai.

Sultan HB X pun meminta para pelaku bisnis dan pariwisata di Yogya memiliki persiapan matang untuk ikut mencegah kemungkinan terburuk penerapan new normal nanti.

“Jangan sampai ada periode kedua penularan Covid – 19 saat new normal diterapkan,” ujar Sultan di sela bertemu dengan Asosiasi Bisnis DIY dalam membahas persiapan new normal, di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta 2 Juni 2020.

Sultan menuturkan dengan syarat new normal yakni ketika kasus positif Covid-19 sudah turun 50 persen, di DIY sendiri kasus terpantau sudah turun 73 persen. Sehingga saat ini, ujar Sultan, memang sudah waktunya DIY mempersiapkan new normal itu.

Hanya saja, Sultan memberi catatan, satu hal serius yang perlu dipersiapkan tak lain bagaimana protokol yang disiapkan menghadapi gelombang wisatawan yang akan datang.
“Dengan gelombang wisatawan itu, kami minta pelaku-pelaku bisnis wisata juga bisa disiplin menerapkan protokol pencegahan Covid – 19,” ujarnya.

Sultan menuturkan penerapan new normal digadang membawa perubahan ke arah lebih baik pasca pandemi gelombang pertama ini. Sultan meminta para pelaku bisnis dan wisata mengkalkulasi secara matang persiapannya sebelum membuka kembali usahanya.

Ia tak ingin sektor bisnis dan wisata yang kembali dibuka saat new normal justru malah ambruk karena kurang perhitungan.
“Pembangunan kembali ekonomi harus dilakukan bertahap. Jangan terlalu drastis karena kita masih memantau perkembangan kasus Covid,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, mengungkapkan untuk memasuki tatanan new normal, seluruh asosiasi serius menyusun draft protokol, SOP dan CHS (Cleans, Health and Security).

Saat ini tidak hanya masalah kesehatan saja yang di persiapkan, namun juga kebersihan dan keamanan.

Dalam minggu ini, ujar dia, target susunan SOP terhadap pengelolaan bisnis dan wisata selesai digarap untuk kemudian disimulasikan. Setelah itu akan dilakukan evalusai, baik oleh wisatawan, pengelola maupun masyarakat luas agar sistem bisa dilakukan dengan baik.

“Dalam industri pariwisata kan ada transportasi, pedagang kecil, biro perjalanan, hotel dan sebagainya yang termasuk dalam ekosistem, sehingga harus disusun semua aturannya dengan sangat terperinci dan matang,” ujar Singgih.

(Wit/Des) 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment