GP Ansor Kulonprogo Tuntut RUU HIP Dibatalkan
WARTAJOGJA.ID : Gelombang penolakan terhadap Rancangan Undang - Undang Haluan Ideologi Pancasila ( RUU HIP ) semakin deras.
Sebagian besara ormas Islam menolak RUU HIP tersebut dan menuntut agar RUU tersebut dibatalkan atau tidak dilakukan pembahasan untuk menjadi Undang - undang.
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda ( PC GP ) Ansor Kulonprogo Lilik Syaiful Ahmad yang juga anggota DPRD DIY dari fraksi Partai Golkar dengan tegas menolak RUU HIP tersebut dan menuntut RUU tersebut dibatalkan.
" Kami Gerakan Pemuda Ansor siap melawan orang - orang yang berupaya merongrong Ideologi Pancasila yang akan diperas - peras menjadi trisila dan ekasila," tegas Lilik Syaiful Ahmad dalam pernyataannya di Kantor DPRD DIY Selasa (16/6/2020).
Lebih lanjut Lilik Syaiful Ahmad mengatakan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dan NKRI bagi kami harga mati. Para pendiri bangsa Indonesia merumuskan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dengan sangat hati - hati dan penuh pertimbangan dan selalu mohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa.
" Para sesepuh kami yang sangat kami banggakan seperti KH Hasyim Asy'ari melakukan tirakat dan puasa selama 3 hari serta Shalat Istikharah saat mentashih atau memeriksa kebenaran rumusan Pancasila yang diajukan tim sembilan perumus Pancasila," terang Lilik Syaiful Ahmad.
Dengan demikian, imbuh Lilik rumusan Pancasila yang sekarang ini sudah melalui telaah yang luar biasa dengan memohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa. Para Sesepuh dan pendiri bangsa Indonesia sangat menyadari identitas bangsa Indonesia yang plural terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa dan agama serta keyakinan.
Oleh karena itu agar rumusan dasar negara mengakomodasi kepentingan bersama, pembahasan rumusan Dasar Negara Pancasila dilakukan dengan sangat hati - hati dan melalui perdebatan panjang.
" Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan bahasa serta agama dan keyakinan bahkan terdiri dari berbagai macam kerajaan. mereka mempunyai pasukan atau pun tentara. Namun demikian saat ini bangsa Indonesia bisa bersatu. Ini semua adalah berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, seperti yang tertuang dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945," ungkap Ketua PC GP Ansor Kulonprogo.
Disisi lain, terang Lilik, para sesepuh kita meniru Nabi Muhammad SAW yang berhasil menyusun piagam Madinah, yakni bentuk perjanjian dan kesepakatan bersama untuk membangun masyarakat Madinah yang Plural, Adil dan berkeadaban.
" Ketika itu masyarakat Madinah yang terdiri dari berbagai suku bangsa sedang terjajah seperti bangsa Indonesia yang dijajah Belanda.
Berkat adanya Shahifatul Al Madinah atau Piagam Madinah yang disusun Nabi Muhammad SAW yang merupakan kesepakatan damai sekaligus draf perundang - undangan yang mengatur kemajemukan komunitas dan berbagai sektor kehidupan di Madinah, mulai dari urusan sosial politik, hukum Ekonomi, Hak Asasi Manusia, kesetaraan, pertahanan keamanan dan kebebasan beragama. Maka dibawah Kepemimpinan Rasulullah SAW Madinah menjadi aman dan tentram serta bersatu meski terdiri dari berbagai suku," terang Lilik Syaiful Ahmad.
Lilik Syaiful Ahma Menambahkan, para pendiri bangsa Indonesia menyadari betul dan sangat bersyukur sebab berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia dapat bersatu tidak terpecah belah karena adanya dasar negara Pancasila. Oleh karena itu, imbuh Lilik, jika ada pihak - pihak yang akan merongrong Pancasila kami generasi muda Ansor siap melawan.
" Kami siap melawan siapapun yang akan merongrong dasar negara Pancasila yang hendak diperas - peras menjadi trisila ataupun eka sila. Oleh karena itulah kami dengan tegas menolak RUU HIP dan menuntut agar RUU tersebut dibatalkan," pungkas Lilik Syaiful Ahmad.
(Cak/Wen)
Post a Comment