Soal Pengganti Hanafi Rais, PAN : Surat Belum Dibahas
WARTAJOGJA.ID : Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) belum merespon dan memberi jawaban tegas terkait surat pengunduran diri dari kadernya yang juga Wakil Ketua Umum, Hanafi Rais.
Bendahara Umum DPP PAN, Totok Daryanto saat dihubungi awak media mengatakan sampai saat ini belum ada pembahasan resmi menanggapi surat pengunduran diri Hanafi Rais yang dilayangkan sejak tanggal 5 Mei 2020 itu.
“Kami belum mengadakan rapat resmi di DPP tentang itu. Belum bisa memberikan tanggapan secara resmi seperti apa,” katanya melalui telepon Sabtu (9/5).
Totok mengatakan karena di tingkat DPP PAN belum ada pembahasan soal surat pengunduran diri Hanafi itu, maka semuanya kini masih dalam status quo. PAN juga belum bisa memastikan soal rencana Pergantian Antar Waktu (PAW) atas Hanafi Rais di kursi DPR RI.
“Soal pengunduran dirinya kan belum jelas ya jadi kami juga belum kemana-mana lah. Sekarang masih status quo. Ketua Fraksi PAN di DPR RI saja belum diganti, lihat dulu bagaimana nanti perkembangannya,” ucapnya.
Totok pun mengungkapkan pihaknya belum bisa memastikan apakah surat pengunduran diri Hanafi juga sudah benar benar sudah diterima atau belum oleh Ketua Umum DPP PAN.
“Kalau diterima atau tidak suratnnya, belum bisa memastikan juga. Saya sendiri kan sedang di Jogja. Tapi saya baca di media memang ada suratnya (Hanafi), sudah diterima apa belum surat itu saya tidak tahu,” katanya.
Terkait isu Hanafi yang akan membentuk partai baru yakni PAN Reformasi, Totok secara pribadi tidak percaya.
“Saya tidak tahu, tapi isu itu tidak benar. Saya tidak percaya,” paparnya
Di mata Totok, Hanafi Rais sendiri merupakan salah satu anak dari pendiri PAN yang masih memiliki karier politik panjang.
“Kalau benar (Hanafi) mundur artinya dia sudah menutup kariernya di partai nasional yang didirikan bapaknya. Ya lihat perkembangan lah,” kata Totok yang juga cukup terkejut atas pengunduran diri dari Hanafi itu.
“Bagi saya kemunduran Mas Hanafi mengejutkan. Tapi semua kan yang tahu Mas Hanafi sendiri. Saya juga belum ketemu beliau karena masih di Jogja, takut corona,” tuturnya.
Sebelumnya, Pengamat politik yang juga Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin menyarankan pengunduran diri Ahmad Hanafi Rais sebagai anggota DPR perlu segera direspons oleh PAN.
Seperti mempercepat proses pergantian antarwaktu (PAW) yang bersangkutan dengan kader lain.
"Karena dengan menyegerakan PAW, isu perpecahan di internal PAN yang sekarang terjadi bisa diredam lebih cepat," ujar Said lewat pernyataan resminya.
Dia menilai, sepanjang pengunduran diri Hanafi belum disikapi secara administratif oleh pengurus partai, kewibawaan dan citra PAN di mata publik dikhawatirkan akan terus tergerus.
Data Pemilu Legislatif 2019 mencatat berdasarkan formulir Model DC1-DPR, calon peraih suara terbanyak dari PAN saat itu untuk Dapil DIY secara berurutan pertama adalah A. Hanafi Rais dengan 171.316 suara, peringkat kedua ada nama Yuni Astuti dengan 7.069 suara, dan peraih suara terbanyak ketiga ada Ibnu Mahmud Bilalludin 6.627 suara. (Rls)
Post a Comment