Beri Tali Asih Ke Tenaga Medis, Wanita Bermasker : Mereka Harus Berlebaran
WARTAJOGJA.ID : Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila DIY,
Yuni Astuti, tak henti menggelar aksi sosial di tengah pandemi Covid untuk orang orang yang membutuhkan.
Perempuan berjuluk 'Wanita Bermasker' yang sempat beberapa kali menghebohkan jagat media sosial lewat aksi bagi-bagi uang di atas mobil mewah Hummernya beberapa waktu lalu, pada Jumat (22/5/2020) beraksi kembali bersama barisan relawan Pemuda Pancasila, menyasar para pekerja di lingkungan rumah sakit Nyi Ageng Serang Kulon Progo.
Sasaran aksi sosial istri Ketua Pemuda Pancasila DIY Faried Jayen yang turut dikawal pasukan Brimob Polda DIY itu khususnya untuk mereka yang statusnya pekerja lepas alias belum diangkat menjadi PNS. Baik dari kalangan tenaga medis juga para pekerja lain seperti cleaning service dan lainnya.
"Mereka pekerja lepas ini juga berjuang, ikhlas meninggalkan keluarganya, bertaruh nyawa bersama di sini, namun mohon maaf, statusnya belum PNS," ujar Yuni dalam pemberian tali asih yang juga
dihadiri Bupati Kulon Progo Sutedjo itu.
Melihat situasi itu, Yuni pun tergerak di momen ramadhan yang masih diselimuti pandemi ini, untuk memberi tali asih kepada mereka pera pekerja yang belum diangkat menjadi apartur sipil negara.
"Bagaimanapun mereka punya keluarga, punya anak, istri, suami, sama dengan kita, jadi mereka juga harus berlebaran walaupun mungkin saat hari raya itu mereka tetap bertugas dan berjuang," ujarnya.
Dengan bantuan tali asih itu, Yuni berharap sedikitnya masih bisa membantu para pekerja non PNS itu, memberi semangat mereka sekaligus menjadi teman yang hadir ketika mereka masih berjuang di masa sulit ini. Bantuan itu, ujar Yuni, bisa mereka berikan untuk orang orang tercintanya di rumah.
"Soal isinya cukup saya dan penerima yang tahu. Yang pasti untuk jumlah paketnya tak akan kurang karena sebelumnya saya sudah minta informasi ke rumah sakit ini berapa banyak pekerja lepas di sini," kata Yuni yang sedari dulu konsiten dalam aksi sosial tak pernah menyebut angka atau jumlah yang ia berikan dan sumbangkan.
"Kami berterimakasih pula dari Brimob Polda DIY juga mensupport sehingga tali kasih ini tersalurkan dengan lancar," ujarnya.
Yuni memastikan ia tak akan berhenti menggelar aksi sosial lain selanjutnya dengan sasaran berbeda. Khususnya mereka yang terdampak Covid.
"Aksi ini bukan yang terakhir. Justru ini yang pertama, kami akan selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak, entah itu pemerintah maupun organisasi," ujarnya.
Yuni menegaskan dalam berbagi dengan masyarakat, ia pun menolak tersekat sekat dengan identitas kelembagaan. Sepanjang ia akan menggelar aksi sosial, ia akan terbuka dengan siapapun.
"Kami selalu melakukan survei lapangan untuk mengetahui siapa yang memang perlu dibantu. Jadi kami tak berpatokan memberi tali asih harus melalui rumah sakit, tapi berdasarkan survei kami siapa yang memerlukan bantuan itu, maka kami bergerak," ujarnya.
Jajaran Direksi RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo mengapresiasi penuh bantuan itu.
Direktur RSUD Nyi Ageng Serang Kulon Progo drg. Sandrawati Said, M.Kes. mengatakan ada sekitar hampir 300 orang pegawai di rumah sakit itu yang memang statusnya belum menjadi ASN.
Sandrawati menuturkan, pihak rumah sakit tetap memperhatikan pula para pekerja non PNS itu dengan tali asih seperti THR.
"Tapi dengan adanya tambahan bantuan dari Bu Yuni ini maturnuwun banget, ada perhatian lebih," ujarnya.
Seorang perawat non PNS asal Puskesmas Samigaluh Kulon Progo, Eva yang saat itu tubuhnya masih dibebat baju hazmat, mengaku sangat gembira dan berterimakasih dengan adanya bantuan seperti dari Yuni Astuti itu.
"Kami bersyukur, masih tetap ada perhatian kepada tenaga medis seperti kami, tidak leleh luweh pada kami. Terimakasih banyak," ujarnya.
(Adi/Rls)
Post a Comment