News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pandemi, Keraton Yogya Luncurkan Gendhing Sakral Via Youtube

Pandemi, Keraton Yogya Luncurkan Gendhing Sakral Via Youtube

 

WARTAJOGJA.ID : Situasi pandemi Covid-19 membuat sebagian masyarakat harus banyak berdiam diri di rumah dan tak bisa leluasa melakukan aktivitas di luar.

Namun saat wabah virus Corona menjadi kewaspadaan bersama, ada berbagai hal yang bisa membuat orang betah mengakses beragam hiburan melalui gawainya.

Momentum pandemi ini pun direspon Keraton Yogyakarta dengan meluncurkan Gendhing (instrumen) Sekaten dan Gendhing Kurmat Dalem melalui saluran Youtube resminya pada Rabu petang 15 April 2020. 

Sehingga warga luas khususnya di Yogyakarta tetap bisa menikmati tradisi itu tanpa harus meninggalkan rumah. 

Gendhing Sekaten merupakan instrumen yang hanya dimainkan setahun sekali di Pagongan Masjid Gedhe saat Keraton Yogyakarta.

Gendhing Sekaten dimainkan saat Keraton melaksanakan Hajad Dalem Sekaten memeringati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Menilik asal namanya, gendhing Sekatem ini berasal dari nama Sekati, sepasang gamelan milik Keraton Yogyakarta. Gamelan Sekati sendiri terdiri sepasang gamelan Kanjeng Kiai (KK) Gunturmadu dan KK. Nagawilaga yang hanya akan dikeluarkan dari keraton melalui Miyos Gangsa pada 5 Mulud untuk ditempatkan di Pagongan Masjid Gedhe

Tradisi ini konon telah berlangsung sejak masa Kerajaan Demak, dimana para Wali menggunakan momentum kelahiran Nabi Muhammad untuk berdakwah dengan membunyikan Gamelan Sekati. 

Masyarakat yang tertarik dengan suara gamelan akan berkumpul dan kemudian mendengarkan dakwah para Wali hingga mengucap kalimat syahadat. 

Selama berada di Pagongan, Abdi Dalem Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo 
atau divisi kesenian dan pertunjukan Karaton Yogyakarta pimpinan Kanjeng Pangeran Hario Notonegoro
secara bergantian akan menabuh Gamelan Sekati dengan memperdengarkan 16 Gendhing Sekaten.

Meliputi Rambu, Rangkung, Andhong-andhong, Lung Gadung, Rendeng, Yahume, Dhendang Subingah, Burung Putih, Gleyung, Lenggang Rambon, Bayemtur, Atur-atur, Orang aring, Salatun, Ngajatun, dan Supiyatun. Pada tanggal 11 Mulud, Gamelan Sekati akan dikembalikan ke dalam keraton melalui prosesi Kondur Gangsa. 

Peluncuran Gendhing Sekaten (melalui Youtube) ini turut menjadi bagian dari proses digitalisasi kekayaan budaya keraton yang terus berjalan.

Gendhing-gendhing ini juga akan dipublikasikan melalui kapustakan.kratonjogja.id. 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment