News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Hadapi Gelombang Pemudik Saat Pandemi, Tiga Skenario Disiapkan

Hadapi Gelombang Pemudik Saat Pandemi, Tiga Skenario Disiapkan


WARTAJOGJA.ID : Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyatakan saat ini Kota Yogya belum berencana menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Saat ini kami belum akan menambah protokol Corona dari yang kami jalankan. Tetapi kami siapkan tiga skenario untuk hadapi arus mudik," ujar Heroe Ahad 5 April 2020.

Adapun tiga skenario yakni skenario optimal, moderat dan landai.

Skenario optimal dijalankan jika pemudik yang datang jumlahnya dinilai cukup besar. Sehingga perlu ada penataan arus masuk ke Jogja dan penataan manajemen lalu lintas lebih ketat.

Adapun skenario moderat dijalankan jika jumlah pemudik masih dalam batas yang normal. Sedanga skenario landa dengan mengatur berdasarkan pola pengaturan arus masuk dan keluar di Kota Jogja, manajemen arus lalu lintas dalam kota dan pengawasan ketat di titik kumpul baik di stasiun, terminal dan tempat-tempat tertentu.

"Sekali lagi, untuk usulan PSBB terkait penambahan protokol Corona baru tergantung perkembangan kasus Covid-19 dan seberapa besar arus mudik yang terjadi," ujarnya.

Heroe menegaskan jika tidak lonjakan pemudik signifikan Yogya memilih menerapkan protokol yang sudah berjalan selama ini.

Kepala Dinas Perhubungan DI Yogyakarta Tavip Agus Rayanto pun mengusulkan ke pemerintah pusat agar pemudik dari wilayah Jabodetabek harus melengkapi diri dengan surat sehat dari dokter.

"Kami mengusulkan untuk yang mudik dari zona merah Jabodetabek harus membawa surat dokter," ujarnya.

Hal ini untuk memudahkan pemerintah daerah mendata banyaknya jumlah pemudik.

Tavip mengatakan protokol kesehatan yang diterapkan juga akan lebih ketat untuk lalu lintas pemudik. Operasi ketupat yang biasa dilakukan saat masa lebaran tidak akan sekedar pemantauan kepatuhan di jalan raya tetapi juga mengecek jumlah penumpang ideal demi pengamanan dari penularan. 

Untuk pemudik dengan mobil pribadi misalnya diusulkan membatasi penumpang hanya tiga orang yang terdiri satu sopir dan dua dua penumpang.

Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta menuturkan sudah beberapa hari ini kasus Covid di Kota Jogja terus menurun. 

Dengan data terkini dua kasus positif, 10 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 163 orang dalam pemantauan (ODP).

Kecenderungan penurunan kasus indikasinya salah satunya mulai turunnya keluhan warga yang memeriksakan diri dengan gejala mengarah Covid-19 di sejumlah sarana kesehatan Kota Yogya.

Heroe mengatakan pada Februari lalu rata-rata kunjungan warga mengeluh gejala mengarah Covid-19 ke sarana kesehatan baik ke puskesmas, RS Jogja, dan RS Pratama jumlahnya 120 orang per hari.

Kemudian pada Maret warga yang mendatangi sarana kesehatan naik menjadi sekitar 400-450 orang per hari.

Awal April ini warga yang mendatangi sarana kesehatan untuk periksa mulai menurun berkisar 100 orang per hari.

Heroe mengatakan sejauh ini kasus Covid positif dan PDP di Jogja selalu dibawa orang dengan riwayat perjalanan luar kota.

Meskipun di awal April ada tiga kasus yany meningkat statusnya dari ODP berubah menjadi PDP, Heroe mengatakan pemicunya juga karena faktor riwayat bepergian dari luar kota.

"Ada yang suaminya datang dari Jakarta, ikut acara berkumpul banyak orang," ujarnya. (Wul/Jon)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment