News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

ASITA Yogya: 100 Persen Wisatawan Batalkan Kunjungan

ASITA Yogya: 100 Persen Wisatawan Batalkan Kunjungan



WARTAJOGJA.ID : Asosiasi biro perjalanan wisata atau ASITA Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  mengungkapkan wabah Corona telah membawa sektor usaha jasa perjalanan wisata mencapai titik terendahnya pekan ini.

"Pertengahan Maret lalu pembatalan dan rescheduling (jadwal perjalanan wisata) masih 50- 70 persen, namun akhir Maret ini sudah 100 persen," ujar Ketua ASITA DIY Udhi Sudhiyanto Sabtu 28 Maret 2020.

Udhi menjelaskan pembatalan kunjungan wisatawan periode saat ini sudah sampai titik terendah. Artinya pada periode pekan ini ASITA sudah tidak memiliki tamu sama sekali. 

"Untuk periode April juga sudah banyak pembatalan wisatawan khususnya dari negara negara yang pendemi seperti Perancis, Jerman, Spanyol, Malaysia, Tiongkok," ujarnya.

Pembatalan kunjungan wisata tersebut, ujar Udhi, tidak hanya dialami mereka para pelaku biro perjalanan yang bergerak di bidang tour in bound dan domestik. Tetapi juga mereka yang bergerak di tour outbond seperti tour ke Eropa dan umrah. 

"Anggota ASITA DIY sudah banyak yang menerapkan karyawannya bekerja dari rumah untuk keamanan dan efisiensi mulai pertengahan bulan Maret 2020. Kami belum tahu sampai kapan untuk merumahkan karyawan," ujarnya.

Meskipun bekerja dari rumah, Udhi mengatakan pihaknya memanfaatkan waktu ini untuk mencari hal hal yang baru yang bisa dikemas sebagai produk atau paket wisata yang menjual. Di samping juga untuk meningkatkan variasi-variasi produk.

"Kesempatan ini kami manfaatkan untuk berdiskusi secara online dengan teman dan kolega sehingga tetap tercipta semangat kerja.
Kami tetap optimis bahwa wisatawan akan kembali normal apabila keadaan sudah seperti sebelumnya," ujarnya.

Udhi merunut, kekhawatiran para pelaku usaha perjalanan wisata sebenarnya sudah mereka rasakan sejak Februari 2020 lalu. 

Di mana tren pembatalan booking perjalanan dimulai saat memasuki bulan Maret. Yakni ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya warga negara yang positif terpapar. 

Saat itu perkiraan pembatalan perjalanan hanya sekitar 15 – 20 persen. Namun ternyata hal lebih buruk terjadi seiring meluasnya wabah itu di tanah air.

Dampak merebaknya penyebaran virus corona ini dinilai Udhi sudah mencapai titik paling mengkahatirkan. Sehingga diperlukan kesadaran dari semua pihak untuk bersama sama saling membantu dan mencegah penyebarannya.

Penyebaran virus ini, ujar dia, menjadikan faktor utama kekhawatiran wisatawan untuk melakukan perjalanan. Karena sudah tentu wisatawan ingin mendapatkan jaminan keamanan. 

Tingkat kekhawatiran terhadap kunjunjungan wisatawan ke Yogyakarta itu, ujar Udhi, tidak hanya dari negara atau wilayah yang pendemi. Akan tetapi dari daerah atau negara yang tidak pendemi juga terpengaruh. 


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment