News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

UII Siaga Awards 2025: Mengintegrasikan Sains dan Teknologi demi Mewujudkan Indonesia Tangguh Bencana

UII Siaga Awards 2025: Mengintegrasikan Sains dan Teknologi demi Mewujudkan Indonesia Tangguh Bencana

WARTAJOGJA.ID  – Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana (SPMKB) atau UII Peduli dari Universitas Islam Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam membangun kesiapsiagaan nasional melalui penyelenggaraan UII Siaga Awards 2025. 

Menginjak tahun kelima pelaksanaannya, ajang tahunan ini mencapai puncaknya pada Selasa, 16 Desember 2025, yang diisi dengan agenda seminar nasional serta penyerahan hadiah bagi para inovator muda di bidang kebencanaan.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., dalam keterangannya menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, melainkan upaya konsisten universitas dalam menanamkan nilai-nilai ketangguhan. 

"UII Siaga Awards yang telah rutin dilaksanakan selama lima tahun ini merupakan panggilan bagi seluruh insan pendidikan untuk terus menggaungkan sikap tangguh dan sadar bencana, sebagai bagian dari kontribusi nyata akademisi terhadap isu-isu kemanusiaan di Indonesia," ujarnya.

Rangkaian panjang kegiatan ini sebenarnya telah dimulai sejak April 2025 melalui peringatan hari kesiapsiagaan bencana, disusul dengan pameran produk inovasi kebencanaan pada September, serta webinar bertajuk “Menuju Indonesia Tangguh melalui Integrasi Sains, Teknologi, dan Sosial dalam Manajemen Kebencanaan” pada November lalu. 

Puncak acara menghadirkan dua pakar utama, yakni Prof. Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno, M.T. yang membedah kritik dan tawaran roadmap pemulihan banjir Sumatera berbasis PRBBK, serta Dr. Ir. Dwi Handayani, S.T., M.Sc., IPU., ASEAN.Eng. yang mengulas manajemen logistik bencana di Indonesia, dengan dimoderatori oleh Dr. Sus Budiharto, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

Direktur Direktorat Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc., memberikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta yang mencapai 175 kelompok dari Aceh hingga Bali. 

"Para peserta dari Universitas Syahkuala hingga Universitas Udayana menunjukkan orisinalitas dan kreativitas yang luar biasa dalam mengusung tema integrasi sains, teknologi, dan sosial, yang membuktikan bahwa generasi muda kita memiliki kepedulian tinggi terhadap manajemen risiko bencana melalui solusi digital maupun pemberdayaan masyarakat," tuturnya.

Dalam kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional yang berlangsung sejak akhir November, terpilih 10 finalis terbaik yang mempresentasikan ide mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari Nadia Wasta Utami, S.I.Kom., M.A., Dr. Yulianto Purwono Prihatmadji, S.T., M.T., Dr. Ir. Dwi Handayani, S.T., M.Sc., IPU., ASEAN.Eng., dan Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE, Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. 

Inovasi yang dipaparkan sangat beragam, mulai dari aplikasi navigasi erupsi Merapi (UGM), sistem sensor hidrometeorologi (UM), hingga sistem peringatan dini tsunami berbasis digital twin (ITB) dan machine learning (UNNES serta UMSU).

Setelah melalui penilaian ketat, Universitas Padjadjaran berhasil meraih Juara 1 dengan total nilai 326 lewat karya 

"Kerangka Kerja Pembelajaran Mesin Terintegrasi Untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami" dan berhak atas uang pembinaan Rp2.000.000. Posisi Juara 2 diraih oleh Universitas Islam Indonesia dengan skor 323 melalui inovasi "NeRaWatch" untuk tunanetra yang mendapatkan hadiah Rp1.500.000, disusul kembali oleh tim dari Universitas Islam Indonesia di posisi Juara 3 dengan skor 321 melalui proyek "AI-Driven Geospatial Decision Support System" yang menerima hadiah Rp1.000.000. 

Selain para pemenang, seluruh finalis termasuk tim dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta juga mendapatkan sertifikat penghargaan serta merchandise sebagai apresiasi atas dedikasi mereka dalam menciptakan solusi kebencanaan bagi Indonesia.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment