Sido Muncul Tegaskan Komitmen Dukung Penuh Aturan PLTS Atap Terbaru
WARTAJOGJA.ID – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) secara tegas membantah adanya interpretasi bahwa pihaknya mengkritik Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2 Tahun 2024 mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap on-grid.
Penegasan ini disampaikan untuk meluruskan kesalahpahaman yang muncul di beberapa pemberitaan media massa terkait pernyataan perwakilan perusahaan sebelumnya.
Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, menyampaikan bahwa perusahaan yang dipimpinnya selalu mendukung penuh setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk aturan terbaru tentang PLTS Atap ini.
"Kami tidak pernah, tidak mungkin mengkritik, pokoknya kalau listrik mahal, ya kita terima, ada kebijakan baru terkait insentif PLTS, tidak apa-apa, saya tetap mendukung pokoknya apa saja kebijakan pemerintah," ujar Irwan di House of Jamu, Jakarta, Jumat (28/11/2025), menggarisbawahi sikap patuh dan apresiasi perusahaan terhadap regulasi.
Irwan juga meluruskan pernyataan Manajer Energi Sido Muncul, Iwan Setyo Nugroho, dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM. Ia menjelaskan bahwa pemaparan Iwan Setyo mengenai potensi berkurangnya minat investasi industri pada Energi Baru Terbarukan (EBT) jika insentif dikurangi, merupakan sebuah konsekuensi logis yang disampaikan, bukan bentuk kritik.
"Dia ngomong kalau pemerintah mengurangi insentif pada kebijakan baru justru berpotensi mengurangi insentif industri untuk berinvestasi pada energi terbarukan, ini bukan mengkritik tapi menjelaskan secara logis kondisi di lapangan," jelas Irwan.
Penerimaan Sido Muncul terhadap kebijakan ini didasari keyakinan bahwa pemerintah pasti telah memiliki pertimbangan yang matang dan alasan kuat dalam menetapkan setiap aturan.
Komitmen Sido Muncul terhadap energi ramah lingkungan juga dibuktikan dengan penggunaan ‘listrik hijau’ yang tarifnya lebih mahal dibandingkan listrik konvensional.
"Kami menggunakan listrik yang lebih mahal, meskipun listrik murah, kami pakai listrik yang mahal, contohnya 2022 kami pakai yang biru kemudian beralih pakai yang hijau," ungkap Irwan, menunjukkan konsistensi perusahaan dalam mendukung EBT.
Perusahaan jamu dan farmasi ini menunjukkan perkembangan positif dalam penggunaan energi berkelanjutan, di mana bauran EBT berhasil ditingkatkan secara tajam, dari 69% pada tahun 2022 menjadi 89% di tahun 2023, dan mencapai 91% di tahun 2024.
Irwan juga mengapresiasi salah satu poin penting dalam aturan baru, yaitu penghapusan pembatasan persentase pemanfaatan PLTS Atap yang sebelumnya dibatasi maksimal 15%.
"Sebaliknya, Sido Muncul mengapresiasi penghapusan pembatasan persentase pemanfaatan PLTS atap pada aturan tersebut yang sebelumnya dibatasi maksimal 15 persen pemanfaatan listrik energi baru terbarukan (EBT)," tegasnya.
Mayoritas bauran EBT Sido Muncul ditopang oleh penggunaan Biomassa yang bersumber dari limbah jamu, dengan kontribusi yang stabil di atas 60%, menjadikannya sumber energi utama.
Sementara itu, kontribusi Listrik Surya juga terus meningkat setiap tahun, dari 2,17% di 2022, menjadi 3,43% di 2023, dan mencapai 4,03% di 2024, membuktikan bahwa investasi dan perluasan kapasitas PLTS terus dilakukan oleh perusahaan. Bahkan, perusahaan telah beralih dari penggunaan listrik konvensional menjadi ‘listrik hijau’ yang lebih ramah lingkungan sejak tahun 2023.
Post a Comment