Sepanjang 2026, Bakal Ada Ratusan Event Budaya di Yogya
WARTAJOGJA.ID : Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan DIY secara resmi meluncurkan Agenda Budaya 2026 dalam tajuk “Launching
Agenda Budaya – Jogja Manggatra 2026”, yang diselenggarakan pada Rabu malam (10/12/2026) pukul 19.00 WIB di Hotel Grand Rohan, Bantul.
Kegiatan ini mengusung tema besar “Ngupadi Swadaya”, yang bermakna upaya bersama untuk menumbuhkan kemandirian dan keberlanjutan dalam pemajuan kebudayaan.
Peluncuran ini menjadi momentum strategis untuk meneguhkan arah pembangunan kebudayaan Yogyakarta ke depan, sekaligus sebagai ruang refleksi atas capaian pemajuan kebudayaan sepanjang tahun 2025.
Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan akan menggelar ratusan event tradisi sepanjang tahun 2026 meski dalam situasi efisiensi anggaran.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menuturkan, penyelenggaraan event-event itu sebagai ikhtiar meneguhkan, menjaga dan merawat tradisi lokalitas yang merupakan kekuatan Yogyakarta. Sekaligus menggerakkan perekonomian.
"Sepanjang tahun 2025 ini, dari 283 event tradisi yang berhasil digelar, dapat melibatkan lebih dari 10.000 pegiat budaya dan kesenian, serta menggerakkan 872 UMKM lokal," kata Dian di sela peluncuran kalender budaya 2026 di Yogyakarta, Rabu malam, 10 Desember 2025.
Dian menuturkan, satu event yang digelar bisa sangat terasa perputaran ekonominya karena dipadati wisatawan. Ia mencontohkan event Pasar Kangen, yang dalam sepekan pelaksanaannya mampu meraup omzet hingga Rp 5,4 miliar.
"Pasar Kangen menjadi salah satu event yang menunjukkan bahwa ruang budaya juga dapat menjadi ruang kesejahteraan," kata dia.
Oleh sebab itu, pihaknya memastikan gelaran event-event tradisi yang telah sukses digelar tahun sebelumnya akan tetap terlaksana tahun depan. Meski jumlahnya tak persis sebanyak tahun 2025 dengan kuota tetap di atas 200 event.
"Event tradisi unggulan di setiap kabupaten/kota tetap digelar," kata Dian.
Ia mencontohkan, event yang ditangani Dinas Kebudayaan DIY seperti Labuhan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman dan Labuhan Pantai Parangkusumo di Kabupaten Bantul terjadwal pada 18-19 Januari 2026.
Selanjutnya ada juga Grebeg Syawal pada 20/21 Maret, Grebeg Besar pada 27/28 Mei, Grebeg Maulud pada 25/26 Agustus, Mubeng Beteng 1 Suro pada 17/18 Juni, Pasar Kangen 22 Juni, Festival Kebudayaan Yogyakarta pada Juli, hingga Pasar Lawas Kotagede pada September.
Sedangkan event yang ditangani tingkat kabupaten/kota, tetap mempertahankan ikon ada.
Seperti di Kota Yogyakarta, akan tetap menggelar Kotabaru Heritage Festival pada pada Juni hingga Festival Sastra Yogyakarta pada Agustus.
Dian mengungkapkan, pada kalender budaya 2026 ini mengusung tajuk Ngupadi Swadaya.
"Tajuk itu pernyataan sikap kolektif tentang bagaimana kebudayaan Yogyakarta ingin melangkah ke depan secara mandiri, berkelanjutan, dan berpijak pada kekuatan sendiri," kata dia.
Ngupadi Swadaya, kata dia, berarti mencari, menempa, dan menumbuhkan kemandirian. Bukan menunggu, bukan bergantung, melainkan berikhtiar bersama.
Post a Comment