News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Parkir Liar dan Pungli Masih Hantui Jelang Nataru, Komisi B DPRD Kota Jogja Desak Pemerintah Tegas

Parkir Liar dan Pungli Masih Hantui Jelang Nataru, Komisi B DPRD Kota Jogja Desak Pemerintah Tegas

WARTAJOGJA.ID : Praktik parkir liar dan pungutan liar (pungli) masih terus ditemukan di sejumlah kawasan strategis di Kota Yogyakarta menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ini menjadi kondisi yang dinilai secara langsung memicu kesan lemahnya pengawasan dari Pemerintah Kota Yogyakarta, terutama di titik-titik wisata yang diprediksi akan mengalami lonjakan kunjungan signifikan. 

Sejumlah laporan yang masuk dari masyarakat maupun wisatawan mengungkapkan adanya penarikan tarif parkir di luar ketentuan resmi tanpa disertai karcis, di mana keluhan-keluhan tersebut muncul secara masif di kawasan wisata utama termasuk sekitar Malioboro serta kawasan penyangganya yang menjadi lokasi paling berpotensi padat pengunjung selama musim liburan berlangsung.

Hingga saat ini, meski telah memasuki periode krusial Nataru, belum terlihat adanya langkah penertiban yang signifikan di lapangan, sehingga situasi ini memicu kekhawatiran publik yang mendalam karena praktik parkir liar seolah menjadi masalah menahun yang kerap berulang setiap kali momentum libur panjang tiba. 

Menanggapi fenomena yang terus berulang ini, Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Munazar, menilai bahwa kondisi tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan serta penegakan aturan oleh pemerintah daerah yang seharusnya bertindak lebih tegas.

“Setiap menjelang libur panjang, persoalan parkir liar dan pungli selalu muncul. Artinya ini menunjukkan pengawasan belum optimal. Aturan sudah ada, tetapi implementasinya di lapangan masih lemah,” tegas Munazar saat memberikan keterangannya pada Sabtu (20/12). 

Munazar juga menekankan bahwa pembiaran terhadap praktik ilegal tersebut memiliki dampak panjang yang merugikan banyak pihak, mulai dari masyarakat lokal hingga wisatawan mancanegara, sekaligus mempertaruhkan nama baik Yogyakarta di mata publik.

Lebih lanjut, ia memperingatkan bahwa jika praktik ini dibiarkan tanpa tindakan tegas, dampaknya bukan hanya sekadar pada aspek kenyamanan pengunjung saja, tetapi juga akan mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik serta terjadinya potensi kebocoran pendapatan daerah dari sektor retribusi parkir yang seharusnya bisa dioptimalkan. 

Sebagai langkah evaluasi, Munazar mendorong Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera melakukan langkah konkret melalui pengawasan rutin dan penertiban terpadu yang melibatkan Dinas Perhubungan, kepolisian, serta Satgas Saber Pungli, khususnya guna menjamin ketertiban selama masa libur Nataru tahun ini.


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment