Libur Nataru, Dishub Sleman Wanti Wanti Jalur Rawan
WARTAJOGJA.ID : Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan menjadi kabupaten terpadat dikunjungi wisatawan pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 nanti.
Wisatawan yang berkunjung ke Sleman, perlu mewaspadai sejumlah jalur rawan kecelakaan di kabupaten yang terkenal dengan wisata Lereng Gunung Merapi, Candi Prambanan Tebing Breksi, hingga pusat perbelanjaan itu.
Puncak arus liburan diprediksi terjadi pada 24 Desember 2025 dan arus balik diperkirakan 2 Januari 2026.
"Ada sejumlah titik krusial yang menjadi pusat kemacetan serta area rawan kecelakaan yang perlu diperhatikan wisatawan saat berkunjung di libur Nataru nanti," kata
Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Heri Kuntadi, Kamis 11 Desember 2025.
Heri merinci, untuk kawasan rawan kemacetan sendiri sedikitnya ada lima area utama.
Antara lain ruas jalan nasional yang menjadi pintu masuk utama ke Yogyakarta. Baik di Jalan Wates, Jalan Solo, dan Jalan Magelang. Kemudian di jalan provinsi yakni di ruas Jalan Godean yang menjadi jalan penghubung alternatif ke obyek-obyek wisata Perbukitan Menoreh Kulon Progo.
Selain itu, titik kepadatan diperkirakan terakumulasi juga di ruas menuju destinasi wisata khususnya menuju Taman Tebing Breksi, Ibarbo Park, dan kawasan wisata Kaliurang, lereng Gunung Merapi.
Selain itu, Heri pun merinci beberapa ruas jalan yang masuk kategori rawan kecelakaan sehingga perlu lebih diwaspadai wisatawan.
Seperti Jalan Glondong-Tegalrejo atau Jalan LPMP, Jalan Letkol Subadri, Jalan KRT Pringgodiningrat, Jalan Damai, Jalan Raya Kadisoka, Jalan Anggajaya, Jalan Candigebang, dan Jalan Raya Selomartani.
Juga Jalan Sorogenen-Sidorejo, Jalan Cangkringan, Jalan Potrojayan-Kenaran, Jalan Kaliurang Timur, dan Jalan Raya Pereng.
Untuk mengantisipasi kecelakaan di jalur destinasi menanjak, pihaknya juga menyiapkan personel ganjal ban.
Seperti jalan menuju kawasan destinasi Tebing Breksi.
Heri menambahkan, untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di masa liburan Nataru, wisatawan bisa memanfaatkan jalur alternatif jika jalur utama padat.
Antara jalan alternatif Magelang-Jogja melalui Simpang Pasar Tempel-Batas Kota Yogyakarta dengan panjang jalur 22,4 kilometer.
Ada juga jalan alternatif Solo-Jogja yang melalui Jalan Berbah Kalasan menuju Simpang Blok O dengan panjang jalur 9 kilometer.
Selain itu ada juga Jalan Alternatif Wates menuju Magelang melalui Simpang Tiga Klangon-Simpang empat Tempel dengan panjang jalur 22 kilometer. Juga jalan alternatif menuju Tebing Breksi melalui Simpang Pasar Prambanan-Breksi dengan panjang jalur 5,4 kilometer.
Disiapkan pula jalur alternatif Wates-Jogja melalui Simpang Klangon-Simpang Empat Pelemgurih dengan panjang jalur 15 kilometer. Juga jalan alternatif Magelang-Prambananmelalui Simpang Pasar Tempel-Simpang Ramayana Bogem dengan panjang jalur 30,6 kilometer.
Untuk bus, ada juga jalur alternatif Magelang- Prambanan melalui Simpang Pasar Tempel-Simpang Proliman Bogem dengan panjang jalur 28,5 kilometer.
Heri mengatakan berdasarkan data Badan Kebijakan Transportasi, libur Nataru tahun ini diprediksi ada kenaikan arus lalu lintas sekitar 2,71 persen dibanding periode sebelumnya.
Sedangkan dari data Daerah Istimewa Yogyakarta, diprediksi ada kenaikan arus lebih besar yakni 6 persen.
Moda transportasi yang paling banyak dipakai adalah mobil pribadi kurang lebih 42,78 persen, kemudian yang kedua adalah sepeda motor 18,41 persen.
Post a Comment