News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Hanung Bramantyo Ajak Publik Dialog Sejarah Lewat Sinema, Tolak Label "Film Horor" untuk Karya Terbarunya

Hanung Bramantyo Ajak Publik Dialog Sejarah Lewat Sinema, Tolak Label "Film Horor" untuk Karya Terbarunya

WARTAJOGJA.ID : Sutradara kenamaan Hanung Bramantyo mengajak masyarakat untuk membuka dialog mengenai sejarah Indonesia, khususnya peristiwa yang belum terungkap tuntas, melalui media sinema dalam temu wicara bertajuk "Sejarah vs Sinema: Perang Fiksi dan Fakta" yang digelar di Ruang Cinema Gedung 6 Universitas Amikom, Yogyakarta, Senin. Dalam acara tersebut, Hanung memaparkan latar filosofis di balik pembuatan film terbarunya, The Hole atau Bolong.

Hanung menegaskan bahwa pemaparan kali ini terkait sejarah dan sinema, sehingga ia tidak hanya bercerita tentang filmnya saja, tetapi juga mencoba mengajak teman-teman semua memahami dasar kenapa dirinya membuat film ini. Ia secara vokal menolak label "film horor" untuk karyanya, dengan mengatakan bahwa dirinya sebenarnya tidak suka disebut film horor karena ia bukan pembuat film horor, sebab yang namanya film horor itu bukan jump scare, tetapi oleh industri film di Indonesia, horor itu adalah jump scare.

Menurut Hanung, esensi dari horor adalah suasana teror di dalamnya, yang mana teror itu mengancam kematian, berbeda dengan pemahaman jump scare yang disederhanakan industri. Ia lantas mengutip pemikiran Roland Barthes untuk menjelaskan bahwa fiksi adalah sistem tanda yang menyusun dunia teks, di mana yang penting bukan apakah cerita itu benar, tetapi bagaimana teks mengorganisir makna dan mempengaruhi pembaca, yang menunjukkan bahwa sinema tidak harus mereplikasi realitas secara mentah.
Hanung juga membandingkan dua pendekatan penulisan sejarah, di mana ia lebih pas dengan pandangan Edward Hallett Carr yang mengatakan bahwa sejarah adalah dialog antara masa kini dan masa lalu, karena sejarawan selalu menafsirkan fakta melalui perspektif zamannya, berbeda dengan pandangan Leopold von Ranke yang menekankan dokumen asli sebagai kebenaran mutlak

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment