News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Peringatan Hari Pahlawan di Yogyakarta: FPP-TNI Soroti Penyimpangan Konstitusi, Tuntut Reformasi Total

Peringatan Hari Pahlawan di Yogyakarta: FPP-TNI Soroti Penyimpangan Konstitusi, Tuntut Reformasi Total

WARTAJOGJA.ID – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2025, Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPP–TNI) beserta sejumlah tokoh dan masyarakat Yogyakarta menggelar acara Ziarah Nasional ke Makam Panglima Besar Jenderal Soedirman. 

Kegiatan ini menjadi momentum refleksi yang tak hanya mengenang jasa para pahlawan, namun juga menyuarakan sikap tegas terhadap kondisi kebangsaan saat ini.

Di bawah tema sentral “Menggugah Jiwa Keprajuritan, Meneguhkan Kesetiaan kepada Bangsa dan Negara,” FPP–TNI menggunakan peringatan sakral ini untuk menyerukan semangat perjuangan dan menyampaikan tuntutan krusial.

Ketua FPP TNI DIY, Marsma TNI (Purn) Firdaus Syamsuddin, menegaskan bahwa ziarah ini adalah penegasan kembali komitmen para purnawirawan terhadap cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para purnawirawan TNI untuk meneguhkan kembali semangat perjuangan, patriotisme, dan kesetiaan kepada cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945,” ujar Marsma Firdaus, dikutip dari pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Forum tersebut.

Seruan Penegakan Konstitusi dan Keadilan

Dalam Pernyataan Sikapnya, FPP–TNI secara terbuka menyampaikan pandangan kritis mereka terhadap jalannya roda pemerintahan negara. Pertama, mereka menyerukan kepada seluruh anak bangsa untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan dan Panglima Besar Jenderal Soedirman, yaitu setia kepada bangsa dan negara di atas kepentingan golongan atau pribadi.

Lebih lanjut, FPP–TNI menyampaikan peringatan keras kepada para penyelenggara negara. Mereka diingatkan agar senantiasa berpegang teguh pada amanat konstitusi, menegakkan keadilan, dan berupaya mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap negara dan hukum.

“Kami menolak segala bentuk penyimpangan konstitusi, penyalahgunaan kekuasaan, dan pelanggaran etika bernegara, karena hal itu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap pengorbanan para pahlawan yang telah menegakkan kemerdekaan bangsa,” demikian tegas FPP–TNI dalam pernyataan sikapnya.

Tiga Tuntutan Mendesak: Makzulkan hingga Reformasi Total

Dengan semangat patriotisme yang diwarisi dari para pendahulu, FPP–TNI menyatakan sikap tegas sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap bangsa dan negara. Terdapat tiga tuntutan mendesak yang harus segera disikapi oleh negara.

Pertama, FPP–TNI menuntut agar Joko Widodo diadili, atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan dan pengkhianatan terhadap prinsip keadilan serta demokrasi. 

Kedua, Forum tersebut menyerukan untuk Makzulkan Gibran Rakabuming Raka, mengingat proses pencalonannya sebagai Wakil Presiden dinilai telah mencederai konstitusi, moralitas, dan keadilan rakyat.
Tuntutan ketiga menyasar lembaga kepolisian. FPP–TNI mendesak adanya Reformasi Polri secara total, agar institusi tersebut dapat kembali menjalankan fungsi utamanya sebagai pengayom dan pelindung rakyat, bukan sebagai alat kekuasaan politik.

Menutup pernyataan sikapnya yang ditandatangani di Yogyakarta, 10 November 2025, FPP–TNI kembali memberikan penekanan bahwa pengkhianatan terhadap konstitusi sama artinya dengan pengkhianatan terhadap cita-cita kemerdekaan.

“Demi kehormatan bangsa dan kedaulatan rakyat, kami tetap setia pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tutup Marsma TNI (Purn) Firdaus Syamsuddin, mewakili suara tegas dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPP–TNI) bersama tokoh dan masyarakat Yogyakarta.


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment