Jembatan Kuno Penghubung Malioboro - Kotabaru Yogyakarta Kondisinya Kritis
WARTAJOGJA.ID : Jembatan legendaris peninggalan masa Belanda di Yogyakarta, Jembatan Kleringan atau Jembatan Kewek kondisinya tengah jadi sorotan.
Jembatan berusia lebih dari 100 tahun yang menghubungkan destinasi Malioboro - Kotabaru Yogyakarta itu konstruksinya disebut sudah kritis sehingga diperkirakan perlu renovasi besar.
"Dari kajian tim, kekuatan konstruksi jembatan itu sekarang mungkin hanya tinggal 10- 20 persen saja, sehingga cukup berbahaya untuk dilalui beban berat," kata Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Senin 24 November 2025.
Dengan situasi Yogyakarta yang akan mendekati momen libur Natal dan Tahun Baru pada Desember nanti, jembatan yang dibangun Nederlands-Indische Spoorwegmaatschappij (NIS) sejak 1920-an dengan nama Kerk Weg itu pun kini jadi perhatian penuh.
Sebab jembatan itu selama ini merupakan titik lalu lintas terpadat saat momen libur panjang.
"Mungkin nanti ke depan kami akan melarang bus-bus wisata atau kendaraan berat lain yang akan masuk lewat jembatan itu, karena kondisinya rawan," kata dia.
Hasto mengatakan, pemerintah Yogyakarta sendiri telah merampungkan Detail Engineering Design (DED) untuk merenovasi jembatan itu. Dokumen itu telah dikirim dan menunggu persetujuan serta dukungan anggaran dari pemerintah pusat.
Pihaknya memperkirakan kebutuhan anggaran renovasi jembatan itu mencapai Rp 12 miliar. Jika anggaran itu disetujui cepat, maka tahun depan pekerjaan renovasi bisa segera dilaksanakan.
Hasto menuturkan, untuk renovasi jembatan itu tidak bisa asal-asalan karena bangunan itu juga sudah masuk benda cagar budaya.
Adapun Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Umi Akhsanti mengatakan pihaknya telah melakukan asesmen jembatan bersama konsultan dan menemukan kondisi secara umum jembatan itu sudah kritis secara teknis.
"Karena usianya sudah lebih seratus tahun,” ujar Umi.
Umi menuturkan, jembatan itu sudah tidak memungkinkan untuk proses rehabilitasi atau renovasi. Melainkan harus dibangun ulang.
“Jadi sebenarnya sudah tidak renovasi lagi tapi memang dibangun ulang, karena tingkat kerusakan sudah di titik kritis,” ujarnya.
Karena pembangunan belum bisa dilakukan segera, yang bisa dilakukan saat ini melakukan pembatasan arus lalu lintas. Ia mengatakan jangan sampai ada kendaraan berhenti lama di atas jembatan.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan, terkait kondisi jembatan itu, pemerintah provinsi masih menunggu perkembangan proses yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta.
"Kami masih menunggu perkembangan laporan dari (pemerintah) Kota Yogyakarta, nanti dilihat dari provinsi perlu partisipasi tidak, apakah kita memerlukan jembatan baru atau yang lama diperbaiki diperkuat, kami belum tahu," kata Sultan.
Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mencatat jembatan atau Kretek Kewek merupakan salah satu bagian dari kawasan pusaka Kotabaru yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur DIY No 186/KEP/2011 tanggal 15 Agustus 2011 tentang Penetapan Kawasan Cagar Budaya.
Post a Comment