News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Inovasi Keamanan Data Medis: UII Padukan AES dan LZMA untuk Melindungi Dokumen Elektronik

Inovasi Keamanan Data Medis: UII Padukan AES dan LZMA untuk Melindungi Dokumen Elektronik


WARTAJOGJA.ID – Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta melalui Program Studi Magister Informatika meluncurkan hasil penelitian penting yang menawarkan solusi inovatif untuk masalah krusial dalam sistem informasi kesehatan: keamanan dokumen medis elektronik. 

Penelitian berjudul "Analisis Penerapan Metode Enkripsi AES dan Kompresi LZMA untuk Keamanan Dokumen Medis Elektronik" ini memadukan algoritma Advanced Encryption Standard (AES) untuk enkripsi dan Lempel-Ziv-Markov (LZMA) untuk kompresi, sebuah langkah yang disebut krusial dalam menghadapi meningkatnya ancaman siber.

Dr. Yudi Prayudi, Kepala Pusat Studi Forensika Digital (PUSFID) sekaligus Dosen Jurusan Informatika FTI UII, menyoroti pentingnya temuan ini dalam konteks regulasi dan tantangan industri. 

Beliau menjelaskan bahwa penelitian ini secara langsung menjawab amanat Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 yang mewajibkan perlindungan data medis, dan lebih lanjut menegaskan, "Kombinasi antara enkripsi AES dan kompresi LZMA ini telah terbukti fungsional dan layak diimplementasikan, terutama untuk menjaga integritas data yang merupakan syarat mutlak dalam sistem informasi kesehatan."

Penelitian yang menggunakan desain eksperimental terhadap 542 file DICOM ini tidak hanya fokus pada keamanan, tetapi juga efisiensi. 

Salah satu tantangan enkripsi adalah pembengkakan ukuran file, yang coba diatasi melalui kompresi LZMA. Hasilnya menunjukkan efektivitas yang signifikan; metode gabungan ini berhasil mengurangi ukuran file sebesar 40-50% dengan rata-rata waktu enkripsi yang sangat cepat, yaitu hanya 0,2-0,3 detik per file. Selain itu, integritas data terjamin sepenuhnya, sebagaimana dibuktikan dengan konsistensi nilai hash MD5 sebelum dan sesudah proses.

Meskipun demikian, alumni Magister Informatika FTI UII yang juga merupakan peneliti dalam studi ini, Toto Raharjo., M.Kom, memberikan catatan penting mengenai efisiensi kompresi. Ia mengungkapkan bahwa efisiensi penyimpanan sangat dipengaruhi oleh kompleksitas isi file. 

"Kami menemukan batasan di mana pada file dengan struktur yang lebih kompleks, seperti beberapa file JPEG dan DICOM, ukuran file justru bertambah setelah dikompresi, meskipun pada file sederhana rata-rata pengurangan ukurannya mencapai 55%," ujar Toto, memberikan panduan praktis bagi pengembang sistem informasi medis. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk implementasi keamanan data di sektor kesehatan, menawarkan solusi yang terintegrasi dan efisien, meskipun dengan catatan keterbatasan pada jenis data tertentu.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment