ini Bahaya Pernikahan Dini dan Pentingnya Kesehatan Reproduksi pada Remaja.
WARTAJOGJA.ID : Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Al-Irsyad Cilacap (UNAIC), Pri Hastuti, S.SiT., M.Keb., CHE., mengingatkan bahaya pernikahan dini dan risiko kesehatan reproduksi pada remaja. Pri Hastuti menjelaskan bahwa kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun memiliki risiko yang jauh lebih tinggi, mulai dari preeklamsia, persalinan macet, kelahiran prematur, hingga risiko kematian ibu dan bayi.
“Remaja memerlukan edukasi yang benar tentang kesehatan reproduksi. Tubuh mereka, baik secara biologis maupun psikologis, belum siap untuk menjalani kehamilan dan pernikahan. Di sinilah peran keluarga menjadi sangat penting,” jelasnya saat menjadi pembicara pada Penyuluhan Posyandu Remaja di Karangtaruna Kalurahan Pendowoharjo Sewon Bantul, Minggu (30/11).
Ia juga memaparkan adanya data yakni sekitar 11% perempuan usia 20–24 tahun di Indonesia pernah menikah sebelum usia 18 tahun. Selain itu, angka dispensasi nikah juga masih cukup tinggi meski mulai menunjukkan penurunan.
Founder Athahira Group (LPK, LKP, dan KB-PAUD Athahira) ini juga mengajak para remaja untuk memahami proses pubertas, perubahan hormon, siklus menstruasi, nyeri haid, hingga risiko penyakit menular seksual. Ia menegaskan bahwa pemahaman mengenai kesehatan reproduksi bukan hanya untuk mencegah pernikahan dini, tetapi juga untuk membangun remaja yang sehat secara fisik, mental, dan sosial.
“Keluarga dan lingkungan punya posisi penting dalam membentuk karakter dan masa depan remaja. Indonesia memiliki lebih dari 110 juta remaja sehingga kualitas kesehatan mereka akan sangat menentukan masa depan bangsa,”pesannya.
Cegah Stunting Sejak Dini
Selain membahas tentang pernikahan dini dan kesehatan reproduksi, Pri Hastuti juga mengangkat persoalan stunting. Menurutnya, stunting pada anak balita dapat dicegah sejak persiapan menjadi ibu. Ia mengatakan kondisi ibu hamil akan sehat jika sejak remaja pun sehat.
“Karena kehamilan itu dipersiapkan sejak menjadi calon ibu, maka remaja mempunyai peran yg penting untuk menjaga kesehatannya agar ketika merencanakan perkawinan nantinya betul betul siap secara mental, fisik dan kesehatannya,”tutur Pri Hastuti.
Post a Comment