News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

HAKI DIY Gelar Forum Nasional Dua Hari, Soroti Keamanan dan Laik Fungsi Infrastruktur Indonesia

HAKI DIY Gelar Forum Nasional Dua Hari, Soroti Keamanan dan Laik Fungsi Infrastruktur Indonesia

WARTAJOGJA.ID: Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Komda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali mengambil peran strategis dalam memperkuat ketahanan infrastruktur nasional dengan menggelar serangkaian kegiatan berskala nasional bertajuk Expo, Seminar, dan Short Course 2025 yang diselenggarakan selama dua hari penuh, yaitu pada 26 hingga 27 November 2025, bertempat di Grand Rohan Hotel Yogyakarta. 

Acara bergengsi ini mengangkat tema vital, "Design, Assessment, Monitoring, Repair, Strengthening, dan Retrofit dalam Mewujudkan Laik Fungsi Bangunan Gedung, Jembatan, Jalan Layang, dan Terowongan", sebuah fokus yang bertujuan untuk memastikan setiap infrastruktur yang dibangun di Indonesia memiliki keamanan dan ketahanan jangka panjang, terutama dalam menghadapi risiko bencana alam.

Forum ini menarik minat ratusan ahli konstruksi, akademisi, praktisi, regulator, dan masyarakat pemerhati konstruksi dari berbagai penjuru Indonesia, yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap isu-isu krusial yang diangkat. 

Keberhasilan acara ini juga didukung oleh kolaborasi dengan berbagai pihak industri terkemuka, termasuk PT. Delta Systech Indonesia, PT. Arcon Radian Abadi, PT. Garuda Yamato Steel, PT. Hutama Karya (Persero), PT. Nindya Karya, PT. Alchemco Construcuon Products Indonesia, PT. Chandra Karya Nusantara, PT. Waskita Beton Precast Tbk, PT. Fosroc Indonesia, PT. Beton Elemenndo Perkasa, Prota Asia Pte Ltd, PT. Bauer Pratama Indonesia, dan PT. Brantas Abipraya.


Ketua Umum HAKI Pusat, Prof. Iswandi Imran MIT, menjelaskan bahwa pelaksanaan seminar dan short course ini merupakan upaya nyata dalam rangka memastikan keamanan dan ketahanan infrastruktur. Khususnya terhadap ancaman bencana alam seperti gempa.

Iswandi menyatakan bahwa kegiatan seminar ini menjadi ruang penting untuk memperbarui pemahaman para praktisi konstruksi, terutama terkait evaluasi, pemeliharaan, dan retrofit bangunan, sebab tema ini sangat relevan untuk menjamin keamanan bangunan yang menaungi kegiatan publik dan masyarakat.

"Kita bicara masa depan, future generation,” ungkapnya. 

Prof. Iswandi juga menyoroti bahwa seminar ini secara khusus bertujuan untuk menghadirkan pakar-pakar konstruksi yang dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan terkini, terutama terkait isu-isu seperti evaluasi, pemeliharaan (maintenance), dan retrofit bangunan, sebab "Yang harus kita jaga ini kan seperti bangunan sekolah, kita bicara bangunan pondok, yang kita jaga ini kan masa depan, future generation lah," kata Iswandi, menekankan pentingnya melindungi fasilitas publik dan pendidikan.

Lebih lanjut, Prof. Iswandi menyinggung tantangan implementasi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), di mana beliau menyoroti bahwa sudah ada prosedur resmi yang diterapkan untuk menjamin atau menjaga keamanan bangunan.

Salah satunya adalah kewajiban memiliki PBG, yang berlaku untuk semua jenis bangunan, dari rumah satu lantai hingga bangunan bertingkat, sebab prosedur ini memastikan desain mematuhi standar SNI, baik untuk beban harian maupun beban khusus seperti gempa. Meskipun demikian, Iswandi mengakui bahwa penerapan PBG di berbagai daerah belum sepenuhnya ideal.

"Masih sering dijumpai bangunan yang terbangun tanpa dilengkapi dengan PBG," terang dia, seraya memberikan contoh kasus bangunan seperti pondok pesantren yang belakangan ini banyak diberitakan karena tidak memiliki PBG. 

Walaupun demikian, ia menegaskan bahwa PBG bukanlah hambatan, melainkan instrumen untuk memastikan keamanan konstruksi, dan HAKI sangat berharap agar seluruh masyarakat industri konstruksi terus mengikuti perkembangan teknologi, memahami penerapannya di lapangan, sehingga dapat dihasilkan bangunan sipil yang kokoh, kuat, dan mampu bertahan bahkan terhadap guncangan gempa.

Sementara itu, Ketua HAKI Komda DIY, Dr Ir Hery Kristiyanto ST MT IPM, menambahkan bahwa forum ini adalah langkah nyata HAKI untuk memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan menjamin keselamatan publik.

Ia mengungkapkan harapan besar agar acara ini dapat menjadi ajang aktual untuk berbagi pengetahuan dan memperdalam praktik terbaik, terutama dalam isu vital seperti desain, penilaian, perbaikan, hingga retrofit bangunan dan infrastruktur di Indonesia, karena menurutnya hal tersebut sangat penting bagi kemajuan industri konstruksi.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment