News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Setahun Kabinet Merah Putih: Komnasdik DIY Gelar Seminar Bahas Sederet PR Sektor Pendidikan

Setahun Kabinet Merah Putih: Komnasdik DIY Gelar Seminar Bahas Sederet PR Sektor Pendidikan


WARTAJOGJA.ID – Refleksi satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di sektor pendidikan menunjukkan penekanan kuat pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing global. 

Melalui enam program prioritas yang diusung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pemerintah berupaya memperkuat fondasi pendidikan dari hulu hingga hilir, dengan digitalisasi pembelajaran dan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai tonggak utama.

Komitmen Kuat pada Pembangunan SDM

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, Bambang Hadi Waluyo, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa kinerja Kemendikdasmen patut diapresiasi berkat implementasi enam program prioritas yang merupakan penerjemahan dari Asta Cita ke-4 Kabinet Merah Putih.

"Enam program ini merupakan penerjemahan dari Asta Cita ke-4 Kabinet Merah Putih yang menekankan penguatan sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, serta kesetaraan bagi semua," ujar Bambang saat menjadi narasumber Seminar Pendidikan yang digelar Komunitas Mutu Pendidikan (Komnasdik) DIY di Gedung DPD RI Perwakilan DIY, Selasa (21/10/2025).

Dalam.Seminar yang dimoderatori Wahyudi JN dari kalangan jurnalis itu, ada enam program strategis yang menjadi fokus pemerintah meliputi: Wajib Belajar 13 Tahun, Revitalisasi Sekolah, Digitalisasi Pembelajaran, Tes Kemampuan Akademik (TKA), Makan Bergizi Gratis (MBG), dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Digitalisasi dan Aspek Gizi Sebagai Pemerataan Mutu

Bambang Hadi Waluyo menyoroti bahwa digitalisasi pembelajaran menjadi kunci utama dalam upaya pemerataan mutu pendidikan di Indonesia. 

Pemerintah menargetkan integrasi sistem digital pada 334.773 satuan pendidikan di seluruh Indonesia hingga tahun 2029. Akselerasi teknologi ini diharapkan mampu menjangkau sekolah-sekolah di pelosok agar memiliki akses yang sama terhadap materi dan metode ajar yang berkualitas.

Selain aspek teknologi, faktor kesehatan dan gizi siswa mendapat perhatian serius melalui program Makan Bergizi Gratis. Program MBG dirancang strategis untuk mengatasi masalah stunting dan memastikan setiap anak memiliki kondisi fisik yang prima untuk belajar.

"Langkah-langkah strategis ini diharapkan mampu melahirkan generasi cerdas, sehat, dan berkarakter menuju Indonesia Emas 2045," tambah Bambang.

Peran Pendidikan dalam Memutus Rantai Kemiskinan

Di tengah gencar-gencarnya program digitalisasi pendidikan, para pakar mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan pembentukan karakter peserta didik. 

Sektor pendidikan di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai telah memiliki fondasi program yang kuat, namun perhatian terhadap aspek non-akademik, khususnya karakter, harus tetap menjadi prioritas utama.

Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY, Prof. Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Pd., yang menjadi narasumber utama yang menyoroti urgensi penguatan karakter.

Ia memperingatkan agar institusi pendidikan tidak terperangkap dalam jebakan pragmatisme teknologi, di mana fokus hanya bergeser pada nilai dan kompetensi berbasis digital semata.

"Pendidikan bukan hanya soal nilai dan angka, tetapi bagaimana membentuk karakter, kemandirian, dan kepekaan sosial siswa," tegas Prof. Djoko di hadapan peserta seminar.

Menurut Prof. Djoko, peran guru sebagai pembentuk karakter tidak akan tergantikan oleh teknologi, meski pemanfaatan deep learning dan Kecerdasan Buatan (AI) penting untuk memperdalam pemahaman siswa. 

"Teknologi penting untuk memperdalam pemahaman, tetapi tidak akan pernah menggantikan peran guru sebagai pembentuk karakter," jelasnya.

Ekskul Olahraga: Piranti Pembentuk Karakter yang Terabaikan

Dalam paparannya, Prof. Djoko secara spesifik menyoroti kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) sebagai jalur paling efektif dalam pembentukan karakter. Secara khusus, ia menyebut ekskul olahraga sebagai laboratorium nyata bagi siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai fundamental.
Melalui kegiatan olahraga, peserta didik secara praktis belajar disiplin, menghargai aturan dan wasit, bekerja sama dalam tim, serta yang paling krusial, menerima hasil dengan lapang dada—baik kemenangan maupun kekalahan.

Sebagai penutup refleksinya, Prof. Djoko Pekik menyampaikan pesan kuat yang menohok pemangku kebijakan: "Ekskul olahraga adalah piranti penting untuk meraih tujuan pendidikan. Jika ingin mewujudkan pendidikan yang berkarakter dan berdaya saing, maka pembenahan dan dukungan nyata di lapangan harus menjadi prioritas."

Dalam acara yang juga dihadiri ratusan peserta ini, Anggota DPD RI Dapil DIY, Ir. Ahmad Syauqi Suratno, M.M., selaku keynote speaker menegaskan komitmen para pemangku kepentingan untuk bersinergi mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment