Kolaborasi Lintas Disiplin UII Jogja Raih Juara 1 Nasional UTU Awards 2025 Lewat Inovasi Deteksi Kanker Paru Non-Invasif
WARTAJOGJA.ID – Tim kolaborasi lintas fakultas dari Universitas Islam Indonesia (UII) menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 Nasional dalam kategori Riset Kewirausahaan di ajang UTU Awards 2025 (11th).
Kompetisi yang diselenggarakan di Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh, pada 2–4 September 2025, ini menjadi saksi atas inovasi yang dikembangkan tim UII, yaitu "Perancangan Model Bisnis Platform Rapid Diagnostic Kanker Paru Secara Noninvasif Menggunakan Biosensor Elektrokimia Terintegrasi Machine Learning."
Inovasi ini bertujuan untuk mengatasi tingginya angka keterlambatan deteksi kanker paru, terutama di daerah yang minim fasilitas kesehatan.
Diagnosis dini kanker paru selama ini masih mengandalkan metode yang bersifat invasif, mahal, serta membutuhkan fasilitas laboratorium lengkap, sehingga tidak efektif untuk screening awal.
“Riset ini berangkat dari permasalahan diagnosa kanker paru yang selama ini masih bergantung pada metode sitologi dan histopatologi yang bersifat invasif, mahal, memerlukan fasilitas laboratorium lengkap, dan tidak efektif untuk screening dini,” jelas Jihan Syahira Adnanda Putri, mahasiswi Informatika FTI UII yang menjadi salah satu anggota tim, Minggu (19/10).
Solusi yang ditawarkan tim UII adalah diagnosis awal yang cepat, non-invasif, dan terjangkau, serta dapat dilakukan di layanan kesehatan primer maupun rumah. Inovasi ini menggabungkan perangkat IoT portable berupa biosensor elektrokimia dengan analisis machine learning untuk mendeteksi biomarker (CRP/Calprotectin).
Tim multidisiplin ini beranggotakan:
Jihan Syahira Adnanda Putri (Mahasiswi Informatika, FTI UII), Deriza Qurottun Ayuni (Mahasiswi Teknik Mesin, FTI UII), Eka Maryani Saputri (Mahasiswi Kedokteran, FK UII).
Proyek ini dibimbing oleh Ali Parkhan, S.T., M.T., Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII.
Eka Maryani Saputri, mahasiswi Kedokteran FK UII, menyoroti aspek kelayakan klinis dan sosial inovasi ini.
"Kami fokus pada pengembangan alat uji awal yang portabel. Selain itu, angka keterlambatan deteksi kanker paru masih tinggi, terutama di daerah yang minim fasilitas kesehatan. Karena itu, tim mengembangkan solusi diagnosis awal yang cepat, non-invasif, terjangkau, dan dapat dilakukan di layanan kesehatan primer maupun rumah,” ujar Eka.
Perancangan riset ini dilakukan melalui beberapa tahapan, mulai dari penyusunan proposal berbasis problem-market fit, identifikasi research gap, perancangan biosensor elektrokimia portable (IoT), pengembangan aplikasi machine learning untuk analisis biomarker, hingga uji coba awal untuk memastikan akurasi dan kelayakan bisnis produk.
Dalam kompetisi UTU Awards 2025 (11th) yang digelar secara nasional, tim UII berhasil lolos sebagai finalis nasional dan menjadi satu-satunya finalis dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di kategori Riset Kewirausahaan sebelum akhirnya meraih Juara 1.
“Kami bangga dapat menghadirkan solusi yang tidak hanya inovatif dari sisi teknologi tetapi juga memiliki potensi kewirausahaan yang kuat. Biosensor elektrokimia portabel ini, ditambah analisis machine learning, adalah langkah maju dalam deteksi dini yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan masalah kesehatan saat ini,” pungkas Deriza Qurottun Ayuni, mahasiswi Teknik Mesin FTI UII.
Post a Comment