News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

BUMDes Putro Manggolo: Cerita Sukses Desa Kadilanggon Membangun Ekonomi Produktif Melalui Peternakan

BUMDes Putro Manggolo: Cerita Sukses Desa Kadilanggon Membangun Ekonomi Produktif Melalui Peternakan


WARTAJOGJA.ID : Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Putro Manggolo, Desa Kadilanggon, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, terus menunjukkan kiprah nyata dalam pemberdayaan masyarakat desa melalui sektor peternakan. Berbekal pendanaan hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Pendanaan Multitahun dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan dari tahun 2023 hingga 2025, program ini berhasil mengakselerasi transformasi BUMDes menjadi motor penggerak ekonomi produktif sekaligus memperkuat Desa Kadilanggon sebagai Kawasan Kemandirian Pangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Desa Kadilanggon, dengan luas hampir 200 hektare dan populasi lebih dari 5.000 jiwa, memiliki basis pertanian yang kuat (padi, jagung, kedelai), namun peternakan masih dikelola secara tradisional. Melalui sinergi dengan UGM dan dukungan program hibah, potensi tersebut kini berkembang menjadi kekuatan ekonomi baru yang berkelanjutan.

Transformasi BUMDes
Pengembangan BUMDes Putro Manggolo dibagi melalui tiga tahap utama yang berjalan secara berkesinambungan meliputi fondasi, optimalisasi dan akselerasi.

“Fondasi yang kami bangun sejak 2023 memastikan BUMDes berdiri kokoh. Pada tahap optimalisasi, kami meningkatkan produksi dan memperbaiki manajemen. Kini, melalui akselerasi, kami ingin menjadikan BUMDes sebagai pusat ekonomi desa dengan Program Kampung Domba yang melibatkan masyarakat luas,” ujar Direktur BUMDes Putro Manggolo, Adi Imam Adi Prayogo, Senin (22/9).

Peran UGM dalam Transfer Teknologi
Program ini mendapat pendampingan langsung dari tim FapetUGM yang dipimpin oleh Dr. Muhsin Al Anas. Melalui transfer teknologi, tim memastikan pengelola BUMDes mampu memproduksi pakan dengan kualitas yang terstandar dengan pendekatan entrepreneurship. Teknologi pakan konsentrat berbasis Rumen Undegradable Nutrients (RUNs), hasil riset dosen Fapet UGM, telah diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi usaha peternakan.

“Bagi kami, pengabdian bukan hanya memberikan ilmu, tetapi menghadirkan solusi nyata berbasis riset. BUMDes Putro Manggolo adalah contoh bagaimana riset perguruan tinggi bisa dihilirkan untuk meningkatkan produktivitas peternakan rakyat sekaligus memperkuat ekonomi desa. Lebih dari itu, program ini diharapkan menjadi langkah nyata yang berkontribusi dalam program kedaulatan pangan,” ungkap Muhsin Al Anas.

Selain itu, mahasiswa UGM juga terlibat aktif melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menjadikan pengabdian ini sebagai wahana pembelajaran kontekstual bagi generasi muda dalam bidang peternakan berkelanjutan dan ekonomi produktif. Bahkan, program pengabdian di Desa Kadilanggon ini pernah menjadi bagian pembelajaran mahasiswa dari Universitas Putra Malaysia dan pengembangan kolaborasi dengan Northern Territory Cattleman's Association (NTCA), Australia.

Dampak Nyata bagi Desa
Hingga kini, pabrik pakan konsentrat BUMDes Putro Manggolo mampu memproduksi 50-75 ton per bulan. Unit usaha ini telah mempekerjakan 8–9 warga desa dengan penghasilan setara UMR, serta secara rutin menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) setiap bulan. Program Kampung Domba yang menjadi fokus tahun 2025 menargetkan keterlibatan mitra peternak dari Desa Kadilanggon dengan target populasi hingga 100 ekor domba. Dengan sistem inti-plasma, BUMDes berperan sebagai offtaker penyedia pakan dan Pusat Pengembangan Ternak, Fapet UGM menyediakan bibit berkualitas, sementara peternak menjalankan pemeliharaan sesuai standar. Model ini diharapkan memperluas dampak sosial-ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan pangan.

Kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah desa merupakan bukti nyata hilirisasi riset untuk kesejahteraan masyarakat. Pembangunan BUMDes Putro Manggolo tidak hanya menghadirkan pabrik pakan, tetapi membangun ekosistem ekonomi produktif yang mandiri dan berkelanjutan. Desa Kadilanggon diharapkan menjadi role model kawasan pangan yang dapat direplikasi di wilayah lain.

Menuju Kemandirian Ekonomi Desa
Dengan dukungan akademisi, pemerintah desa, dan partisipasi masyarakat, BUMDes Putro Manggolo kini melangkah lebih mantap menuju kemandirian. Program ini membuktikan bahwa sinergi kampus dan desa, dengan dukungan pemerintah, mampu menghadirkan inovasi yang berdampak nyata bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan pedesaan.
Ke depan, keberhasilan Desa Kadilanggon diharapkan tidak berhenti pada capaian saat ini. Program Kampung Domba dan produksi pakan konsentrat yang dikelola BUMDes Putro Manggolo harus terus diperkuat agar dapat menjadi model pemberdayaan desa yang berkelanjutan dan memiliki dampak yang lebih luas kepada masyarakat, sekaligus memberikan inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.

“Harapan kami, Desa Kadilanggon dapat menjadi laboratorium hidup bagi inovasi peternakan rakyat, tempat di mana riset, teknologi, dan kearifan lokal bersatu untuk membangun masa depan desa yang mandiri dan sejahtera,” tegas Muhsin Al Anas.

Didukung dengan fondasi yang kokoh, optimalisasi yang berkesinambungan, dan akselerasi yang visioner, Desa Kadilanggon telah menegaskan diri sebagai pionir dalam mewujudkan desa mandiri pangan berbasis peternakan.


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment