Pengajian Akbar Milad ke-8 Rumah Sakit UAD, Semangat Melayani Bersama Logo Baru
WARTAJOGJA.ID : Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan (RS UAD) di Jalan Cindelaras Raya No 33 Karangsari Wedomartani Ngemplak Sleman memperkenalkan logo barunya.
Dijadwalkan logo itu diluncurkan 23 Agustus mendatang bersamaan peresmian gedung baru rumah sakit tersebut.
Logo berbentuk hati warna biru dan kuning itu mulai diperkenalkan, Sabtu (9/8/2025), pada Pengajian Akbar Milad ke-8 Rumah Sakit UAD "Bangkit Berkembang dan Berkemajuan" bersama Ustad Prof drh H Agung Budiyanto MP PhD. Logo baru itu pun sudah tertempel pada podium atau mimbar pengajian.
Pengajian yang berlangsung di area parkir rumah sakit setempat kali ini diikuti seribuan jamaah dari lima Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), masing-masing Kapanewon Ngemplak, Ngaglik, Kalasan, Depok dan Pakem. Tampak hadir pula Panewu dari lima kapanewon itu.
Di hadapan jamaah yang datang berombongan bahkan ada yang ramai-ramai naik kereta kelinci, Direktur RS UAD dr Mu'allim Hawari M MR, menyatakan logo baru merupakan simbol kebangkitan rumah tersebut.
Sesuai motto Menolong dengan Ramah, RS UAD berharap mampu memberikan pelayanan pasien dengan keramahan. “Harapan kami dengan logo baru, RS UAD ke depan mampu menolong dan melayani dengan ramah, keramahan yang berasal dari hati,” ujarnya.
Sama-sama sebagai amal usaha persyarikatan Muhammadiyah, menurut dokter Mu’alim, logo baru RS UAD memang berbeda dengan logo RS PKU Muhammadiyah.
Berbekal konsistensi melayani dan menolong dengan sepenuh hati, lanjut dia, kebangkitan RS UAD memang sudah saatnya. Kilas balik dia sedikit bercerita mengenai kondisi masa-masa awal berdirinya rumah sakit tersebut. Suasananya mirip kuburan, dalam tanda kutip.
“RS UAD dulu seperti kuburan. Satu hari melayani sepuluh pasien. Sekarang, sehari 400 pasien. Ini adalah usaha kita bersama. Tidak mungkin RS UAD bisa sampai titik seperti saat ini tanpa usaha bersama. Mudah-mudahan RS UAD mampu membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar dan Persyarikatan Muhammadiyah,” harapnya.
Menyampaikan materi pengajian dengan gaya khas yang mengundang gelak tawa, Prof Agung Budiyanto memberikan dukungan bagi kebangkitan RS UAD. “Yang namanya bangkit itu harus moving sehingga memberi barokah,” ujar dosen Pascasarjana UGM itu.
Merujuk tagline Bangkit Berkembang dan Berkemajuan, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mencoba mengurai maknanya satu per satu dan apa saja yang harus dilaksanakan seluruh sivitas hospitalia RS UAD.
Menurut dia, bangkit adalah bergerak dari sesuatu yang sebelumnya tidak dinamis. Sesuai perintah Allah SWT, semua urusan kebaikan harus dilaksanakan segera. “Bersegera itu bangkit, njranthal dan tidak klelat klelet,” kata lulusan universitas di Jepang dan Australia itu.
Sedangkan berkembang memiliki makna bergerak dinamis. Seperti halnya RS UAD keberadaannya harus diridai Allah SWT dan memberikan barokah.
Komisi Ahli Kementerian Pertanian itu berpesan kepada jajaran RS UAD untuk melakukan hijrah konsep. Rumah sakit tidak semata-mata mengandalkan peralatan medis berteknologi canggih maupun dokter-dokternya yang pintar, lebih dari itu perlu menguatkan niat bahwa rumah sakit ini didirikan dalam rangka memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Satu rangkaian dengan acara tersebut ditampilkan sejumlah produk UMKM kuliner. Selain itu, secara simbolis juga dilakukan pentasyarufan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) dari Kantor Layanan Lazismu RS UAD (KLL RS UAD) sebesar Rp 15 juta.
Selama ini Lazismu RS UAD sudah mentasyarufkan ZIS sejumlah Rp 107 juta lebih untuk pemberdayaan kaum duafa, warga tidak mampu dan disabilitas. (*)
caption: Pentasyarufan dana ZIS Lazismu RS UAD kepada duafa dan disabilitas saat pengajian Pengajian Akbar Milad ke-8 Rumah Sakit UAD "Bangkit Berkembang dan Berkemajuan", Sabtu (9/8/2025), di rumah sakit setempat.
Ustad Prof drh H Agung Budiyanto MP PhD mengisi pengajian dalam rangka Milad ke-8 RS UAD.
Sebagian dari jamaah Pengajian Akbar Milad ke-8 Rumah Sakit UAD "Bangkit Berkembang dan Berkemajuan".
Post a Comment