Di Mandala Krida: Djogja Antique Day 2025 Ditarget Dongkrak Wisata Akhir Pekan
WARTAJOGJA.ID : Gelaran festival motor klasik Djogja Antique Day (DAD) kembali dihelat 15–16 Agustus 2025 di area parkir Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta.
Dalam event itu, ribuan pecinta motor antik terutama keluaran Amerika-Eropa mulai tahun 1930-1960  
berdatangan dari penjuru tanah air dan juga manca negara.
Mengusung tajuk Gebyar Geblar, event tahunan yang dihelat komunitas Motor Antique Club Indonesia (MACI) Yogyakarta sejak 2014 itu tetap masih terbuka gratis untuk umum. Dengan  target mendongkrak kunjungan wisata di Yogyakarta akhir pekan ini.
"Kami sudah bekerjasama dengan 22 perhotelan di Yogya untuk menyambut para pecinta motor klasik berbagai daerah yang sudah konfirmasi datang event ini," kata Ketua Internal MACI Yogyakarta, Ardhi Sinchan ditemui, Jumat di Stadion Mandala Krida.
Ia mengatakan, sejak event ke 9 itu digaungkan awal tahun, antusias peserta yang ingin turut dalam gelaran itu membeludak. Meski bukan dikemas lagi dalam konsep kontes, jumlah peserta yang sudah registrasi hadir dalam acara itu sebanyak 1.700 orang.
Ajang kali ini memilih berfokus pada konten pertunjukan dan pameran. 
Deretan motor klasik yang mungkin sangat jarang ditemui di jalanan namun masih eksis dirawat. Sebut saja seperti Norton tahun 1930, SunBeam, Ariel 1941, BSA 1941, hingga Indian Scott tahun 1930.
Pengunjung yang datang dibuat tak berjarak untuk melihat dari dekat bahkan menyentuh motor-motor klasik itu. Sehingga bisa merasakan sedikit tentang aura motor klasik yang pernah populer di masanya itu.
Uniknya, para peserta yang juga berasal seperti dari Bali, Lombok, Riau, juga Kalimantan itu sebagian besar datang membawa motornya tanpa towing alias diangkut kendaraan sewa. Melainkan dikendarai sendiri menuju Yogya sebelum hari pelaksanaan.
"Kecuali peserta dari Malaysia, Filipina, Australia, dan Thailand, mereka tidak membawa motornya karena pasti urusannya untuk masuk ke Indonesia biayanya cukup besar dan perizinannya panjang, jadi hanya datang saja," kata Ardi.
Bahkan, kata Ardi, dari laporan yang ia terima sempat ada salah satu komunitas motor antik dari luar Jawa, yang salah satu anggotanya sempat mengalami kecelakaan tunggal namun tetap melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta setelah persoalannya selesai.
"Kita maklum jika di jalan kadang ada masalah, mereka mengendari motor-motor yang usianya sudah cukup tua," kata dia.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menuturkan, Djogja Antique Day telah menjadi salah satu ikon gelaran otomotif yang konsisten menjaga atmosfer event dan pasarnya dari tahun ke tahun.
Dengan modal jejaring yang kuat, komunitas pecinta motor dari berbagai daerah di Tanah Air pun tergerak untuk menghadiri event itu. Dan membuat potensi wisata bangkit pada akhir pekan.
"Kami berharap selama gelaran di Yogyakarta, komunitas yang datang juga turut menjaga kebersihan kota dengan tidak membuang sampah sembarangan," kata dia.
Ketua MACI Yogyakarta, Atmaji Aprilianto mengatakan motor tua menjadi sarana silaturahmi dan menjaga persaudaraan antar anggota. 
"Dari event ini, komunitas motor juga bisa kreatif, berdaya guna, dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat,” kata dia.
MACI Yogyakarta saat ini memiliki lebih dari 567 anggota lintas generasi dan aktif menyelenggarakan kegiatan sosial, edukatif, hingga rekreatif. Kegiatan tersebut meliputi touring pendek untuk mengenalkan destinasi wisata di DIY, serta aksi kemanusiaan.
 
 
Post a Comment