Rancangan Aplikasi ElderCare Monitor FTI UII Pantau Kesehatan Lansia Berbasis Kolaborasi Keluarga dan Puskesmas
WARTAJOGJA.ID : Lansia merupakan kelompok rentan yang rentan terhadap berbagai penyakit degeneratif.
Minimnya informasi dan pemahaman lansia menyebabkan tingginya angka komplikasi penyakit.
Dari kondisi ini Wa Ode Tanti., M.Kom, Alumni Konsentrasi Informatika Medis, Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII Yogyakarta pun melakukan penelitian dibimbing Prof. Dr. Sri Kusumadewi selaku Dosen Pembimbing yang juga Dosen Jurusan Informatika FTI UII Yogyakarta.
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi ElderCare Monitor yang mudah digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna," ujar Wa Ode Tanti dalam konferensi pers daring, Senin 28 Juli 2025.
Aplikasi ini diperuntukkan bagi berbagai kalangan pengguna, meliputi keluarga lansia, lansia itu sendiri, pralansia, dan petugas Puskesmas. Tenaga kesehatan di Puskesmas dan keluarga lansia berkolaborasi untuk memantau kesehatan lansia dan pralansia secara mandiri. Sistem dirancang dengan menggunakan metode design thinking.
Tanti mengatakan, metode design thinking ini melibatkan lima tahap yaitu empathy, define, ideate, prototyping, dan testing.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat efektivitas sebesar 95,24% untuk lansia dan keluarga serta 95,83% untuk petugas Puskesmas.
"Rata-rata skor SUS untuk keluarga dan lansia sebesar 74,17, sedangkan untuk tenaga medis sebesar 77,5. Dengan demikian, aplikasi ElderCare memperoleh kategori usability “Baik”," imbuh Tanti.
Studi ini berisi banyak komponen yang dapat berfungsi sebagai dorongan. Secara khusus, sangat penting bagi kami untuk terus meningkatkan UI/UX ElderCare dengan mengumpulkan umpan balik pengguna secara rutin dan menggabungkan fitur-fitur yang dapat mendukung para lansia secara lebih efektif.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang perancangan Aplikasi Eldercare untuk lansia, keluarga serta Petugas Puskesmas dengan pendekatan design thinking, maka dapat disimpulkan bahwa Pada penelitian ini berhasil dirancang aplikasi ElderCare Monitor yang memudahkan pemantauan kesehatan lansia melalui kolaborasi antara Puskesmas dan keluarga.
"Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan isu dan kebutuhan pengguna melalui pendekatan Design Thinking, untuk memudahkan pemantauan kesehatan lansia melalui berbagai fitur seperti informasi laporan pemeriksaan terakhir, pengingat untuk Posyandu dan minum obat serta pencatatan pemeriksaan rutin dengan kemungkinan tatap muka dengan pihak Puskesmas," urai Tanti.
Hasil evaluasi menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi dari keluarga dan lansia dengan indeks efektivitas sebesar 95,24% dan 95,83% untuk keluarga dan lansia serta Puskesmas untuk tenaga medis.
Selain itu, nilai rata-rata SUs sebesar 74,17 untuk keluarga dan 97,5 untuk tenaga medis menunjukkan bahwa aplikasi ini mampu memberikan pengalaman pengguna akhir yang positif dengan orang tua yang diklasifikasikan sebagai “Best Imaginable”. Hal ini dapat dicapai karena adanya fitur-fitur dalam aplikasi yang memungkinkan interaksi antara keluarga dan pusat kesehatan.
Aspek yang paling signifikan dari pencapaian ini adalah kemudahan penggunaan karena desain yang berpusat pada pengguna. Namun, pengembangan lebih lanjut dari aplikasi ini masih diperlukan, terutama untuk meningkatkan fitur-fitur yang dapat lebih mendukung lansia dalam menggunakan teknologi secara mandiri, seperti penambahan audio atau video.
Penelitian lebih lanjut juga dapat mengeksplorasi dampak aplikasi ini terhadap beban kerja petugas kesehatan, serta efektivitasnya dalam meningkatkan efisiensi layanan kesehatan secara keseluruhan. Dengan pengembangan lebih lanjut, ElderCare Monitor berpotensi menjadi solusi jangka panjang dalam mendukung kesehatan lansia di Indonesia.
Post a Comment