News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dosen Informatika FTI UII Ungkap Peran Soft Computing dan Algoritma di Era Digital

Dosen Informatika FTI UII Ungkap Peran Soft Computing dan Algoritma di Era Digital

WARTAJOGJA.ID : Dosen yang juga
Ketua Program Studi Informatika,
Program Magister
Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Ir. Irving Vitra Paputungan, S.T., M.Sc., Ph.D mengungkap bagaimana pentingnya peran soft computing dan algoritma di Era Transformasi Digital.

Irving menyampaikan webinar komprehensif tentang Soft Computing and Algorithm Foundation, menjelaskan relevansinya dalam transformasi digital dan aplikasinya di berbagai bidang termasuk informatika medis, sistem perusahaan, dan forensik digital. 

"Perbedaan antara komputasi keras dan lunak, hubungan mereka dengan kecerdasan buatan, dan berbagi contoh penggunaan komputasi lunak dalam masalah optimasi dan tantangan transformasi digital," kata Irving, Minggu (15/6).

Irving membahas perbedaan antara komputasi keras dan lunak, menyoroti bahwa komputasi lunak memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dan logika multi-nilai dibandingkan dengan sistem biner komputasi keras. 

Menurutnya, Soft Computing mencakup berbagai algoritma seperti jaringan saraf, komputasi evolusioner, dan logika kabur, dan menyebutkan bahwa peneliti Indonesia telah berkontribusi di lapangan dengan algoritma optimasi mereka sendiri. 

Irving pun mencatat bahwa Soft Computing digunakan di daerah di mana output tidak sepenuhnya biner, dan sering melibatkan perkiraan penalaran dan elemen acak.

Irving membahas hubungan antara kecerdasan buatan (AI) dan komputasi lunak, menjelaskan bahwa AI bertujuan untuk mensimulasikan kecerdasan manusia dengan menggunakan teknik komputasi lunak untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kemampuan kognitif manusia. 

Dia menyoroti cabang utama AI, termasuk persepsi, perencanaan, gerak, dan pemrosesan bahasa alami (NLP), dan menekankan peran komputasi lunak dalam mengakomodasi bahasa dan memecahkan masalah yang kompleks. 

"Sementara AI berfokus pada simulasi kecerdasan manusia, komputasi lunak adalah teknik teknik yang mendukung fungsionalitas AI, dan ia menyatakan kepercayaan pada stabilitas tiga cabang utama pertama AI," kata dia.

Irving menyatakan, konsep transformasi digital, menyoroti dampaknya yang lebih luas di luar adopsi teknologi, dan menekankan peran komputasi lunak dalam beradaptasi dengan ketidakpastian dan kompleksitas. 

Dia berbagi pengalaman pribadi untuk menggambarkan tantangan transformasi digital, termasuk ketahanan budaya terhadap perubahan, bahkan di antara generasi muda. 

Irving pun menyebutkan konsorsium penelitian yang didanai oleh Uni Eropa untuk mempelajari transformasi digital di Asia Tenggara dan Eropa, mencatat perbedaan dalam adopsi digital dan masalah privasi antar wilayah.

Irving membahas peran soft computing di berbagai bidang, terutama di informatika medis, sistem perusahaan, dan forensik digital. 

Dia menyoroti peluang untuk menggunakan teknik komputasi lunak seperti algoritma genetik, komputasi bio-terinspirasi, dan pembelajaran mesin di bidang-bidang seperti diagnosis penyakit, optimasi penjadwalan, dan keamanan data. Irving juga menyebutkan potensi untuk menerapkan komputasi lunak dalam telemedicine dan catatan kesehatan elektronik, mencatat bahwa sementara ada beberapa aplikasi yang ada, masih ada banyak peluang untuk penelitian dan pengembangan di bidang ini.

Berbagai aplikasi komputasi lunak dalam masalah optimasi, kata Irving, termasuk penjadwalan kereta api, desain rantai pasokan, dan rute distribusi. 

Dia mencatat kurangnya penelitian terbaru di Indonesia tentang topik-topik ini, kecuali untuk deteksi dan analisis malware, yang merupakan area umum forensik digital. Irving juga menyentuh potensi komputasi lunak dalam pemulihan data dan rekonstruksi file, meskipun ia menemukan contoh terbatas dalam penelitiannya.

Irving menjelaskan pada komputasi lunak, menjelaskan potensinya untuk memecahkan masalah yang kompleks di berbagai bidang termasuk forensik perusahaan dan digital, meskipun banyak aplikasi tetap belum dijelajahi. 

Dia menekankan bahwa komputasi lunak tidak terbatas pada pengembangan aplikasi tetapi juga dapat melibatkan analisis menggunakan alat yang ada, dan menyarankan penelitian masa depan harus fokus pada menggabungkan masalah lokal dan dasar dengan solusi komputasi lunak. 

Arif mengajukan pertanyaan tentang implikasi etis komputasi lunak dalam keamanan digital, terutama mengenai penggunaannya oleh lembaga dan penegakan hukum, dan mempertanyakan seberapa baik komputasi lunak memenuhi kebutuhan transformasi digital saat ini.

Irving membahas hubungan antara komputasi lunak dan kecerdasan buatan, menjelaskan bahwa komputasi lunak berfungsi sebagai jembatan antara bidang tertentu dan sistem ahli, sistem rekomendasi, dan sistem pengambilan keputusan, yang berada di bawah kecerdasan buatan. 

Dia menekankan bahwa sementara komputasi lunak menyediakan aplikasi di berbagai bidang, perannya bukan untuk melaksanakan rekomendasi tetapi untuk menawarkan solusi dan teknik yang dapat diterapkan di area tertentu. Irving juga menyoroti pentingnya transaksi digital dan mekanisme pembayaran di pasar tertentu, mencatat bahwa urgensi untuk digitalisasi bervariasi di antara kelompok masyarakat yang berbeda.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment