Bikin Berang DPR Hingga Bupati, Lahan Transmigran Eks Korban Erupsi Merapi Sleman Diserobot
WARTAJOGJA.ID : Kabar kurang sedap berhembus dari kalangan transmigran yang mengadu nasib ke pulau seberang.
Bagaimana tidak, mereka yang sedang berupaya memperbaiki nasib justru malah terancam nasibnya pasca lahan yang dijanjikan untuk mereka garap tak sesuai harapan.
Bermula sejumlah keluarga korban erupsi Merapi 2010 di Sleman yang mengikuti program transmigrasi dikabarkan terancam kehilangan lahan garapnya di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Mereka terlibat konflik dengan sebuah perusahaan kelapa sawit.
Hal itu diungkap oleh anggota DPR RI asal Jogja, Totok Daryanto. Dia mengaku memperoleh temuan ini pada saat melakukan sosialisasi kebijakan biomassa di Konawe Selatan pada pertengahan Mei lalu.
Menurutnya, para transmigran tersebut mengeluh bahwa lahan yang mereka peroleh saat awal melakukan transmigrasi tidak sesuai dengan yang dijanjikan, yaitu seluas 2 hektare.
"Keluhan terkait belum terpenuhinya hak atas lahan yang dijanjikan sejak penempatan mereka di UPT Arongo, Desa Laikandonga, Kecamatan Ranomeeto Barat, pada 28 November 2011. Warga menyatakan hingga kini mereka belum menerima lahan seluas dua hektare per keluarga sebagaimana tercantum dalam nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah," kata Totok ditemui wartawan di Sleman, Minggu (15/6/2025).
Ternyata, masalah yang dihadapi para transmigran tidak selesai sampai di masalah luas lahan yang tidak sesuai janji. Beberapa tahun berikutnya mereka menghadapi sengketa lahan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Menurut Totok, ada sekitar 40 hektare lahan milik para transmigran yang dicaplok oleh perusahaan tersebut.
"Warga sudah mengadu tapi tidak ada penyelesaian," ujarnya.
Persoalan yang dihadapi para transmigran itu menurutnya telah berlrut-larut sehingga membuat mereka menjadi tidak tahan.
"Memang ada beberapa KK yang tidak tahan dan memutuskan untuk pulang. Kami tidak akan tinggal diam dan akan menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Hukum Setda Sleman, Hendra Adi Riyanto mengatakan Pemkab Sleman sudah mendapatkan informasi itu. Bahkan pihaknya sudah menggelar rapat untuk membahasnya.
Rencananya, Bupati Sleman Harda Kiswaya akan terbang langsung ke Konawe Selatan untuk melakukan pengecekan secara langsung.
"Selasa besok (Bupati Sleman) berangkat ke Konawe Selatan. Rabunya nanti kita rakor di Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan. Dari diskusi kemarin Zoom memang kondisi yang ada, benar-benar dirasakan warga, dan sekilas dari kronologis, peristiwa penyerobotan itu benar-benar terjadi," ujar Hendra.
Post a Comment