Sido Muncul Sabet Penghargaan Berkat Tekan Emisi Karbon Lewat Hemat Energi dan Air
WARTAJOGJA.ID – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali meraih prestasi membanggakan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menekan emisi karbon secara signifikan.
Sido Muncul terbukti berhasil menjadi perusahaan terbaik peringkat satu dalam melakukan penghematan energi dan air (HEA) untuk kategori industri.
Penghargaan diserahkan Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Jateng Sudjarwanto kepada PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang diwakili Yulius Ajie dan Iwan Setyo Wibowo dalam acara Cental Java Youth Sustainabillity Forum 2025 di Legacy Hall Semarang, Sabtu (3/5).
Perusahaan itu meraih penghargaan yang dihelat Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah.
Perwakilan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Yulius Ajie didampingi Iwan Setyo Wibowo mengungkapkan, Sido Muncul telah lama memprioritaskan keberlanjutan dan efisiensi dalam operasionalnya. Perusahaan telah mengimplementasikan berbagai program untuk mengurangi konsumsi energi dan air, serta meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam.
Sebagai perusahaan yang membutuhkan Sumber Daya Alam sebagai bahan baku utama, pihaknya sangat menyadari bahwa kerusakan alam akan berdampak negatif terhadap jalannya perusahaan.
Sehingga PT Sido Muncul sangat berupaya untuk menjalankan proses industri yang berkelanjutan dan tidak merugikan lingkungan.
Yulius Ajie menambahkan, fokus manajemen saat ini adalah pada pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) demi menjaga keseimbangan alam dan memastikan keberlanjutan bahan baku.
“Kalau kita merusak alam, pada akhirnya kita sendiri yang kekurangan sumber daya. Karena itu, kami berkomitmen penuh terhadap penggunaan energi terbarukan. Saat ini, 100% sumber energi kami berasal dari energi terbarukan, 91% di antaranya dari PLN melalui skema Sertifikat Energi Terbarukan (REC),” ujarnya.
Sido Muncul mencatatkan penurunan emisi karbon sebesar 91% pada tahun 2024 dibandingkan dengan level tahun 2021, jauh melampaui target awal perusahaan yang hanya 14%.
Dari capaian tersebut, 61% kontribusi berasal dari penggunaan biomasa sebagai sumber energi.
Penggunaan REC dari PLN disebut memberikan kontribusi signifikan dalam menekan emisi cakupan 2 — yaitu emisi tidak langsung dari pembangkit energi yang dibeli oleh perusahaan.
Meski membutuhkan biaya lebih tinggi, langkah ini dianggap sepadan dengan dampak positif yang dihasilkan terhadap lingkungan.
Tak hanya di sisi teknis, upaya efisiensi juga melibatkan seluruh karyawan melalui program lomba inovasi tahunan.
“Karyawan dari semua bidang didorong untuk membuat inovasi penghematan energi. Yang terbaik akan mendapatkan penghargaan,” jelas Yulius.
Contoh langkah nyata lainnya adalah digitalisasi laporan dan sistem administrasi.
“Selain hemat kertas, mengurangi sampah, dan lebih ramah lingkungan, ternyata juga meningkatkan efisiensi waktu. Sekarang semua tinggal klik dari gadget atau laptop, tidak perlu lagi dokumen fisik atau bolak-balik untuk tanda tangan,” lanjutnya.
Tahun ini, Sido Muncul menargetkan penurunan emisi karbon tambahan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya melalui peningkatan efisiensi energi secara menyeluruh.
Penghargaan dari ESDM Jateng ini menjadi bukti pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan dengan pertumbuhan industri, selama ada komitmen, inovasi, dan partisipasi semua pihak dalam perusahaan. (Ist)
Post a Comment