Luncurkan Aplikasi Jogja Digdaya, Prudential Indonesia dan Plan Indonesia Perkuat Kesiapsiagaan Satuan Pendidikan Terhadap Ancaman Bencana
WARTAJOGJA.ID – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan satuan pendidikan terhadap ancaman bencana, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bersama Prudence Foundation berkolaborasi dengan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) memperkuat implementasi Program Provinsi Model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) atau Comprehensive School Safety (CCS) di Provinsi Bali.
Program yang telah berlangsung sejak April 2024 hingga Mei 2025 ini telah menjangkau 125 sekolah jenjang SMA/SMK/SLB serta menjangkau 14.121 pelajar di DI Yogjakarta. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam mitigasi risiko bencana yang disebabkan oleh faktor alam termasuk perubahan iklim, non-alam, sosial, maupun kekerasan.
Dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana, Pemerintah DI Yogyakarta didukung oleh Prudential Indonesia, Prudence Foundation, dan Plan Indonesia meluncurkan aplikasi Djogja Digdaya, platform digital yang menyediakan data bencana secara real-time untuk mempercepat respons darurat sekolah dan memperkuat koordinasi antar instansi pemerintah. Rangkaian kegiatan juga mencakup kunjungan ke SLB ABCD Tunas Kasih Donoharjo serta penyelenggaraakn seminar dan FGD yang diikuti oleh 118 peserta untuk memperkuat pemahaman dan implementasi SPAB. Inisiatif ini sejalan dengan pilar Climate & Health Resilience Prudential Indonesia serta mendukung pencapaian SDGs, khususnya tujuan nomor 4 (pendidikan berkualitas), 11 (kota dan komunitas berkelanjutan), dan 13 (penanganan perubahan iklim). Selain itu, Prudential Indonesia juga menerima penganugerahan “Anugerah Digdaya 2025” dari Pemerintah DI Yogyakarta sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dalam membangun ketangguhan sektor Pendidikan terhadap risiko bencana.
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), setiap tahunnya, lebih dari 2.500 sekolah terdampak bencana di Indonesia. Selama 15 tahun terakhir, lebih dari 72.000 satuan pendidikan dan 12 juta siswa terdampak . Meskipun sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman, namun kenyataannya banyak sekolah yang berada di lokasi rawan bencana. Hingga April 2025, data Kemendikbudristek mencatat bahwa 413.000 sekolah di Indonesia berisiko gempa bumi, 202.000 sekolah terancam banjir, dan 49.000 sekolah berisiko longsor . Di Provinsi DI Yogyakarta, terdapat sekitar 2.906 sekolah yang berada di kawasan rawan bencana terutama gampa bumi dan banjir, yang menjadikan kesiapsiagaan bencana di sektor pendidikan semakin penting .
Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia mengatakan, “Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang tangguh menghadapi berbagai tantangan, termasuk risiko bencana. Melalui kolaborasi ini, Prudential Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung dunia pendidikan dalam membangun ketangguhan, sekaligus mewujudkan perlindungan menyeluruh bagi masyarakat, tidak hanya secara finansial dan kesehatan, tetapi juga dari sisi keselamatan dan kesiapsiagaan. Kami berharap program ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan dan diadopsi oleh lebih banyak sekolah dalam memperkuat sistem pendidikan yang aman dan responsif terhadap bencana.”
Dini Widiastuti, Direktur Ewksekutif Yayasan Plan Indonesia menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi serta kolaborasi tersebut “Kami menyambut baik keterlibatan aktif Prudential Indonesia, Prudence Foundation, dan Pemerintah DI Yogyakarta dalam memperkuat program SPAB di Yogyakarta. Keikutsertaan berbagai pihak dalam upaya ini mencerminkan bahwa pengurangan risiko bencana adalah tanggung jawab kolektif yang harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Melalui Program Provinsi Model SPAB, kami berkomitmen untuk terus mendorong lahirnya generasi anak muda yang tangguh terhadap bencana.”
Melalui kegiatan ini, Prudential Indonesia bersama Prudence Foundation berharap implementasi SPAB Komprehensif ini dapat menciptakan perubahan yang berdampak dan berkelanjutan dalam upaya mitigasi risiko bencana. Melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan pelibatan aktif kaum muda, program ini diharapkan tidak hanya memperkuat kesiapsiagaan di DI Yogyakarta, tetapi juga dapat direplikasi oleh lebih banyak sekolah untuk membangun sistem pendidikan yang aman, tangguh, dan responsif terhadap risiko bencana di Indonesia.
Post a Comment