Gandeng PT. PELNI, FTI UII Yogyakarta Gelar Kuliah Umum Angkat Inovasi Layanan Logistik Sektor Pelayaran di Era Digital
WARTAJOGJA.ID : Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menggelar
Kuliah Umum bertajuk Berbagi Pengalaman Terbaik: Strategi Dan Inovasi Layanan Logistik Di Sektor Pelayaran Di Era Transformasi Digital – PT PELNI (Persero), Sabtu (24/5/2025).
Hadir sebagai narasumber
Kokok Susanto, selaku Direktur Usaha Angkutan Barang & Tol Laut PT PELNI (Persero), Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini,MT CPIM,CSCP,SCOR_P selaku Ketua Program Studi Rekayasa Industri, Program Doktor FTI UII, dan Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D., IPM, ASEAN.Eng selaku Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII Yogyakarta.
Dalam paparannya, Prof. Elisa Kusrini menyebut Kuliah Umum Pascasarjana FTI UII dalam forum ini banyak membahas operasi perusahaan, strategi bisnis, dan peran dalam sektor logistik maritim Indonesia, terutama yang selama ini ditangani PT PELNI.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kokok Susanto atas kesempatan berbagi pengalamannya, menyoroti peran teknologi sebagai alat pendukung untuk operasi bisnis, serta membahas juga pentingnya transformasi digital di sektor logistik," kata Elisa.
Elisa menjelaskan, tujuan dari kuliah umum ini adalah agar mahasiswa mendapatkan insight tentang strategi dan inovasi layanan logistik di sektor pelayaran di era transformasi digital yang telah dilakukan PT PELNI (Persero).
"Kami berharap kuliah umum ini juga menyentuh posisi pasar perusahaan, strategi persaingan, dan kolaborasi potensial dengan lembaga pendidikan, sambil menjawab pertanyaan tentang operasi tol laut dan integrasi sistem logistik di Indonesia," tukas Prof Elisa.
Adapun Kokok Susanto, selaku Direktur Usaha Angkutan Barang & Tol Laut PT PELNI (Persero) menyebut, visi Pengiriman Nasional Indonesia
PT Pelni mengoperasikan armada 25 kapal penumpang, 9 kapal kontainer, 30 kapal perintis, 18 kapal merah, dan 1 kapal ternak, melayani 357 pelabuhan di seluruh Indonesia dengan sekitar 1.359 rute per tahun.
Menurut audit 2024, Pelni mengangkut 5,9 juta penumpang dan mendistribusikan 11.100 kendaraan, 115.000 ton kargo umum, dan kargo kontainer.
"Visi perusahaan sejalan dengan tujuan Indonesia pada tahun 2045, dengan fokus membangun perusahaan pelayaran yang unggul dengan daya saing global dalam logistik maritim, sekaligus mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di daerah terpencil melalui layanan yang andal dan berkelanjutan," kata Kokok.
Kokok menjelaskan ihwal operasi Pengiriman Multifaset Pelni selama ini.
"PT Pelni mengoperasikan lima inti bisnis utama: transportasi penumpang, bisnis komersial, kargo, barang komersial, dan agensi, dengan lima anak perusahaan yang terlibat dalam logistik, bank tenaga barang, layanan makanan dan minuman, pergudangan, dan saham minoritas di Rumah Sakit PT Bali,"
"Jadi Pelni memainkan peran penting sebagai infrastruktur negara, jalur pelayaran nasional, agen pengembangan, sistem logistik, dan penyedia akses kedaulatan, memfasilitasi tanggap darurat dan mengurangi kesenjangan harga di seluruh Indonesia," imbuh Kokok.
Dalam operasi perusahaan, termasuk lebih dari 350 panggilan pelabuhan dan 1.359 rute, Kokok mengatakan PT PELNI bertujuan untuk meningkatkan konektivitas, distribusi logistik, kesejahteraan ekonomi, dan stabilitas sosial di daerah terpencil, terutama di Indonesia timur.
Terkait Standarisasi Proses Logistik Maritim, Kokok mengatakan PT Pelni berfokus pada proses bisnis dan operasi logistik di ekosistem maritim Indonesia, menekankan pentingnya standarisasi proses end-to-end dari kawasan industri ke pelabuhan.
Dalam forum itu para pembicara merinci tiga arus operasional utama. Yakni transportasi barang dari daerah industri ke pelabuhan, operasi penanganan pelabuhan untuk penumpang dan kargo, dan transportasi angkutan laut menggunakan berbagai jenis kapal.
Forum tersebut menyoroti perlunya proses yang akurat dan dapat diandalkan, dengan fokus khusus pada peran layanan kelautan dan pentingnya prosedur standar di pelabuhan bongkar muat.
Dalam kesempatan berikutnya, Kokok menjelaskan pula Platform Manajemen Kargo Terpadu Pelni.
Ada tiga platform utama untuk layanan N To N PT Pelni: Mobile Pelly untuk tiket kapal penumpang, My Cargo untuk layanan kargo, dan Sea Toll untuk transportasi kontainer khusus. Platform terintegrasi dengan sistem pembayaran dan Smart Depot untuk pelacakan dan manajemen kontainer.
Ia mengungkap bagaimana sistem bekerja sama untuk memfasilitasi transportasi kargo, termasuk alokasi kontainer, pemrosesan pembayaran, dan pelacakan pengiriman dari asal ke pelabuhan tujuan.
"Tim PELNI: Mengembangkan strategi untuk meningkatkan pangsa pasar kapal penumpang di luar 28% saat ini sambil mempertahankan kualitas layanan multi-port
Kementerian Perhubungan: Terus meningkatkan fasilitas pelabuhan di wilayah 3T untuk mendukung operasi tol laut," kata dia.
Strategi bisnis Pelni disebut berfokus pada tiga pendekatan utama: pasar, pengembangan produk, dan pengembangan pasar.
Strategi pasar ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dengan memperkuat layanan yang ada dan menstandarisasi proses bongkar muat. Pengembangan produk melibatkan perluasan layanan termasuk perdagangan, LCL, FCL, dan bundling kontainer.
Pengembangan pasar menargetkan pasar dan layanan baru untuk mencapai target pendapatan. Diskusi menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi informasi untuk mendukung strategi ini dan meningkatkan efisiensi operasional.
Sedangkan Ir. Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D., IPM, ASEAN.Eng selaku Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII Yogyakarta mengatakan seiring dengan tuntutan industri 6.0 yang berfokus pada penerapan teknologi baru dan shipping 5.0 berupa pengiriman barang yang memanfaatkan teknologi mutakhir.
Seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan big data, untuk mendorong perusahaan mengubah cara beroperasi dan beradaptasi dengan dunia yang cepat berubah.
"Alhamdulillah, dengan adanya Kuliah Umum ini dapat Menjelajahi Logistik Inovatif Pelni, kuliah umum berfokus pada layanan Pelni dan kompleksitasnya, termasuk transportasi orang dan barang, langkah-langkah keselamatan, dan logistic, memberikan kesempatan bagi Mahasiswa S1,S2 dan S3 untuk dapat lebih menyoroti penggunaan teknologi informasi yang inovatif dalam operasi Pelni" kata dia.
Menurutnya, Kuliah Umum ini sangat bermanfaat dan menyentuh potensi untuk melakukan kolaborasi antara Pelni dan UII, khusus dalam bidang logistik.
Post a Comment