Aksi Damai Penolakan Akuisisi Gojek Oleh Grab, Ini Sikap Pagodja
WARTAJOGJA.ID : Meski belum ada informasi pasti tentang akuisisi Gojek Indonesia oleh perusahaan sejenis dalam hal ini Grab, namun kabar tersebut telah menimbulkan keresahan terutama di kalangan Mitra-Driver Gojek Indonesia.
PAGODJA selaku Paguyuban Driver Gojek Jogjakarta menyatakan banyak Mitra-Driver Gojek yang bertanya-tanya bagaimana jika akuisisi ini benar benar terjadi. Apakah sudah bukan Mitra-Driver Gojek lagi. Apakah harus berganti jaket menjadi Mitra-Driver Grab, dan banyak pertanyan lainnya.
"Jika memang akuisisi terjadi, kemungkinan besar, teman-teman Mitra-Driver Gojek Indonesia sudah tidak ada lagi. Bagi Mitra-Driver mungkin ada yang bersedia untuk menjadi Mitra-Driver Grab, tetapi mungkin banyak yang terpaksa menjadi Mitra-Driver Grab, dalam hal ini mereka-mereka yang loyal terhadap aplikator negeri sendiri," kata Penanggung jawab kegiatan Pagodja, Widi Asmara dalam siaran pers Kamis (22/5).
Pagodja menilai bagi Mitra-Driver ada kecemasan bahwa kendali aplikator akan semakin besar. Posisi tawar sebagai Mitra-Driver menjadi sangat lemah.
"Bagi ekosistem layanan online, akuisisi ini kemungkinan akan menciptakan monopoli usaha, mengingat akan ada satu aplikator yang terlalu dominan. Dominasi akan menciptakan kendali dalam urusan harga, layanan hingga relasi aplikator dengan Mitra-Driver nya. Monopoli dan dominasi akan menuju penguasaan sumber daya ekonomi, termasuk dalam hal ini pada suatu negara, suatu kondisi yang kemungkinan bisa terjadi di Indonesia," kata Widi.
Sedangkan bagi kedaulatan bangsa dan negara, dalam hal ini Indonesia, akuisisi ini adalah alarm bahaya.
Mengingat Gojek Indonesia( GoTo) dengan segala kelebihan dan kekurangannya adalah aplikator dalam negeri yang berjuang untuk bisa menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital yang sedang berkembang pesat di negeri sendiri.
"Sehingga sulit membayangkan jika Gojek Indonesia (GoTo) tidak ada lagi di bumi pertiwi, dan rakyat Indonesia terpaksa menggunakan layanan yang merupakan produk dari luar negeri," tegas Widi.
Bagi pemerintah, Gojek Indonesia (GoTo) adalah aset ekonomi strategis. Bagi sebagian rakyat Indonesia, Gojek Indonesia (GoTo) adalah pride of nation. Bagi sebagian lagi adalah layanan online pilihan. Sedangkan bagi kami Mitra-Driver nya, Gojek Indonesia adalah way, jalan kami untuk mencari nafkah bagi keluarga.
"Karena itu kami, Mitra-Driver Gojek Indonesia(GoTo)menolak segala upaya akuisisi terhadap Gojek Indonesia(GoTo) oleh pihak-pihak dari luar negeri yang bertujuan untuk menguasai sumber sumber ekonomi strategis negara ini," ujar Widi.
"Untuk itu, kami, Mitra-Driver Gojek Indonesia mendesak pemerintah, dalam hal ini Presiden Republik Indonesia dan segenap jajarannya untuk bisa mengkaji regulasi mengenai akuisisi tersebut, juga mengevaluasi potensi monopoli usaha yang dapat berdampak buruk bagi driver-mitra, konsumen, merchant dan ekosistem industri layanan online yang sudah berjalan selama ini," terangnya.
Mengingat ada kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan ekonomi strategis yang bermanfaat serta berdaulat bagi negara, bangsa dan rakyat Indonesia.
Post a Comment