News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Semester I 2025, Penjualan Sido Muncul Kian Moncer Disertai Trend Positif Ekspor

Semester I 2025, Penjualan Sido Muncul Kian Moncer Disertai Trend Positif Ekspor

WARTAJOGJA.ID : Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk., David Hidayat, mengungkapkan kinerja perusahaan pada semester pertama 2025 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meskipun sempat mengalami penurunan penjualan saat bulan Ramadan, total pertumbuhan pada semester I-2025 tercatat naik sekitar 10% dibandingkan semester I-2024.

David menjelaskan, faktor utama di balik pertumbuhan ini adalah pergeseran bulan Ramadan yang tidak terlalu mempengaruhi performa secara keseluruhan.

“Kalau Ramadan biasanya ada penurunan, tapi secara total semester ini tetap lebih baik dari tahun lalu,” ujar David Hidayat, Sabtu (26/4/2025).

Dari sisi ekspor, Sido Muncul mencatatkan peningkatan yang sangat signifikan.

Dengan dukungan dari direktur ekspor yang sudah aktif selama tiga tahun terakhir, pengiriman produk ke luar negeri melonjak pesat.

Di Nigeria, misalnya, ekspor kini mencapai tiga hingga empat kontainer per bulan, dibandingkan sebelumnya yang hanya dua kontainer dalam setahun.

Selain Nigeria, Sido Muncul juga memperluas jangkauan ekspor ke Malaysia, Filipina, hingga Amerika Serikat.

Produk-produk andalan seperti Tolak Angin kini hadir di banyak negara, meskipun sebagian besar melalui jalur perdagangan tidak langsung (trading).

“Produk kita sudah ada di seluruh dunia, masuk ke toko-toko Asia lewat jalur trading,” kata David.

Di Arab Saudi, meskipun terdapat tantangan dalam hal pembayaran yang kini mengharuskan sistem kontan, permintaan terhadap produk Sido Muncul tetap stabil.

“Beberapa area memang butuh waktu, tapi kita optimistis membaik,” tambahnya.

David juga menekankan, kapasitas produksi saat ini masih mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Bahkan, untuk produk andalan seperti Tolak Angin, produksi bisa dua kali lipat lebih besar dari sekarang jika dibutuhkan, karena mesin produksi baru masih berjalan di bawah kapasitas optimal 10%.

“Kita sebenarnya punya potensi produksi yang jauh lebih besar,” tutup David.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment