News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Saat Para PKL di Malioboro Berkompetisi Kumpulkan Sampah Terbanyak

Saat Para PKL di Malioboro Berkompetisi Kumpulkan Sampah Terbanyak

WARTAJOGJA.ID : Ratusan pedagang kaki lima atau PKL di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta tampak bersemangat memunguti beragam sampah secara manual yang ada di sepanjang jalan itu Selasa, 20 Agustus 2024.

Mereka tengah berkompetisi mengumpulkan sampah terbanyak dalam event Gumregah Merti Uwuh Malioboro yang masih dalam rangkaian perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 79.

Sembari membawa kantong plastik besar, para PKL itu berlarian menyusuri jalan Malioboro dan memunguti berbagai sampah yang masih belum sempat terangkut petugas kebersihan.

Area yang dibersihkan meliputi Teras Malioboro 1 serta area kawasan Malioboro dari perempatan Suryatmajan (Kepatihan) sampai dengan area Titik Nol Kilometer hingga Benteng Vredenburg. 

Sampah sampah yang berhasil dikumpulkan lantas dibawa ke area Teras Malioboro 1 untuk ditimbang. Yang paling banyak atau paling berat mengumpulkan sampah akan mendapatkan hadiah.

Adapun total sampah yang berhasil terkumpul 549 kilogram. Sementara pemenang pengumpul sampah terbanyak 142 kilogram.

"Kompetisi ini bentuk upaya memupuk kesadaran para PKL dan wisatawan soal pentingnya mengelola sampah," kata Kepala Teras Malioboro 1 Hellen Phornica Selasa.

Hellen menuturkan, lomba yang baru kali pertama digelar ini juga wujud tanggungjawab sosial. Karena kawasan Malioboro selama ini telah menjadi rumah bersama mencari rejeki yang selayaknya dirawat.

"Ketika kawasan Malioboro menjadi kawasan yang nyaman dikunjungi,  pada akhirnya berpotensi meningkatkan pendapatan para PKL dan menjadi catatan baik wisatawan yang berkunjung," kata dia.

Dalam event itu paguyuban bank sampah Yogyakarta juga turun langsung. Mereka mengkampanyekan serta memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah yang hasilnya bisa dinikmati kembali para PKL.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY 
Srie Nurkyatsiwi menuturkan, penyadaran bagi pelaku UMKM termasuk PKL di Malioboro penting. Mengingat situasi Yogyakarta yang kini sedang berjuang mengatasi darurat sampah pasca penutupan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan.

"Ketika para PKL terutama di Malioboro ini sudah benar benar mampu mengelola sampah sendiri, maka sampah itu tidak perlu disetorkan lagi ke depo depo dan juga TPA Piyungan," kata dia.

Paniradya Pati Kaistimewaan DIY Aris Eko Nugroho menambahkan, kawasan Malioboro yang masuk jalur Sumbu Filosofis, kini sudah menyandang status warisan dunia tak benda yang diakui Unesco.

"Sehingga upaya menjaga kawasan itu  menjadi kawasan yang nyaman dan terawat serta bersih dari sampah sudah menjadi kewajiban semua pihak yang terlibat di sini," ujarnya.

Tak hanya kompetisi mengumpulkan sampah, dalam event itu juga diramaikan layanan cek kesehatan gratis, kegiatan donor darah PMI, penghargaan sekuriti dan cleaning service terbaik tahunan dan hiburan.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment