News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Fapet UGM Menyapa, Guru Besar Beberkan Uji Coba Program Susu Gratis Pasteurisasi di Jawa Tengah

Fapet UGM Menyapa, Guru Besar Beberkan Uji Coba Program Susu Gratis Pasteurisasi di Jawa Tengah

WARTAJOGJA.ID: Tenaga Ahli Kementerian Pertanian yang juga 
Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Ali Agus membeberkan pemerintah telah melakukan ujicoba Gerakan Minum Susu bagi anak tingkat sekolahbdi Kecamatan Banyumas, Jawa Tengah.
 - Guru besar Fakultas Peternakan (Fapet) UGM yang juga Tenaga Ahli Kementan RI Prof Ali Agus menyatakan pihaknya tengah melakukan uji coba Gerakan Minum Susu bagi siswa SD di Kecamatan Banyumas, Jawa Tengah.


 Hal ini sekaligus sebagai persiapan untuk Program Makan Bergizi dan Minum Susu yang telah dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Saat ini kita sedang uji coba di Banyumas melibatkan 3 ribu anak, ini sudah berjalan tiga minggu. Seminggu 2 kali, susunya 200 ml. Susunya adalah pasteurisasi dari Banyuraden, tanpa gula, tanpa perisa, murni," kata Ali dalam acara Fapet Menyapa di UGM, Sleman, DIY, Jumat (23/8/2024).

Ali menyatakan, dari uji coba selama tiga minggu, saat ini masing-masing anak sudah mampu menghabiskan 200 ml susu. Padahal di pekan pertama, hanya sebagian anak yang mampu menghabiskan susu segar yang telah dipasteurisasi itu.

"Tadi pagi saya dapat laporan, alhamdulillah anak-anak bisa menghabiskan 200 ml itu sekali minum," ucapnya.


Selain itu, Ali memastikan tidak ada lagi laporan kasus anak yang mual ataupun mencret setelah mengonsumsi susu tersebut.

"Hari ini sudah tidak ada kasus mual, mulas, sakit, sudah tidak ada dan minumnya habis, dan anak-anak bahagia. Artinya apa? Artinya isu-isu laktosin toleran itu karena kebiasaan," ucapnya.

Lebih lanjut, Ali menjelaskan program Presiden dan Wapres terpilih yakni makan bergizi gratis merupakan produk peternakan. Oleh karena itu, diperlukan lahan luas yang digunakan sebagai peternakan.

"Itulah mengapa kami ditugasi untuk mendukung itu mencari lahan todak kurang dari 1,5 juta hektare di berbagai wilayah di Indonesia supaya nanti dikembangkan sebagai peternakan," ujar Ali.

Pria yang pernah menjabat sebagai Dekan Fapet UGM itu mengatakan implementasi program ini masih terus dibahas. Dalam waktu dekat, Kementan akan mendatangkan sapi perah dari luar negeri.

"Ini kami sedang membuat blueprint. Kami merencanakan tahun depan mendatangkan sapi perah minimal 300 ribu ekor. Saat ini kami sedang penjajakan dengan Brasil. Bulan lalu saya juga ke New Zealand untuk penjajakan," pungkasnya.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment