Tata Kelola dan Inovasi Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta

warta jogja June 19, 2024 0

WARTAJOGJA.ID : Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan sekumpulan data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berhubungan dan dikelola. 

SIK membantu pengambilan keputusan, perencanaan program kesehatan, pengawasan pelaksanaan program, dan evaluasi hasil. Sedangkan pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang dilakukan secara individu atau bersama-sama oleh suatu organisasi untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, dan memulihkan kesehatan masyarakat. PP Nomor 46 tahun 2014 menyediakan dasar hukum untuk pelaksanaan SIK di Indonesia. 

PP ini mencakup (i) pelaksanaan SIK, yang mencakup data kesehatan, informasi kesehatan, indikator kesehatan, sumber data dan informasi, pengumpulan data dan informasi, pengolahan data dan informasi, penyimpanan data dan informasi, keamanan dan kerahasiaan informasi. (ii) pengelolaan SIK, (iii) sumber daya SIK, (iv) pengembangan SIK, dan (v) penyebaran dan penggunaan data dan informasi (Nyamtema, 2010)

Penguatan SIK dilakukan dengan mengembangkan SIK yang terintegrasi, yang menyediakan mekanisme saling hubung antar sub tema informasi dengan berbagai teknis yang sesuai. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penentuan keputusan klinis yang tepat sesuai kebutuhan pasien, mengurangi biaya dan resiko medis yang muncul, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat demi mewujudkan kualitas hidup pasien yang lebih baik dalam layanan kesehatan oleh tenaga medis. 

Di sisi lain penerapan SIK pada fasilitas kesehatan perlu untuk dipertimbangkan dengan seksama mengingat adanya tantangan yang perlu untuk dihadapi. Tantangan yang sering ditemui antara lain; keamanan dan kerahasian data, biaya yang ditimbulkan untuk penerapan system dan pemeliharaan berkelanjutan, penyesuaian pengguna dan pelatihan sumber daya, dan keterbatasan infrastruktur teknologi seperti jaringan dan kapasitas penyimpanan.

Guna memastikan bahwa implementasi SIK telah berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna perlu untuk dilakukan evaluasi secara rutin, apakah SIK yang diterapkan efektif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat secara holistic dan berkesinambungan. 

Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Dinas Kesehatan yang terletak dalam kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayahnya, atau sering kali disebut pelayanan primer menjadi ujung tombak dalam system kesehatan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, sehingga dibutuhkan SIK yang memadai, efektif efisien dan aman.

Oleh karenanya selaku Mahasiswa Kebidanan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang seringkali terlibat secara nyata dalam pelayanan fasilitas kesehatan, melakukan kegiatan praktik sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Gamping II dengan didampingi Endang Koni Suryaningsih, S.ST., M.Sc., Ph.D sebagai pembimbing akademik dan Eni Margiwiati, A.Md.Keb sebagai pembimbing lahan. 

Kegiatan praktik ini dilaksanakan secara kelompook dan terfokus pada evaluasi system pelayanan kesehatan yang telah berjalan dan di implementasikan pada fasilitas kesehatan dengan harapan munculnya usulan pengembangan sistem yang dibutuhkan dapat menjawab tantangan tenaga medis terkait.

Metode   pengembangan   sistem   yang   digunakan dalam kegiatan praktik ini adalah   dengan    menggunakan    metode prototype yang digagas bersama-sama sebagai bentuk kolaborasi dengan Mahasiswa Teknologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Metode pengembangan  didasarkan pada adanya beberapa  keunggulan dan  sesuai  dengan  masalah yang ditemui berbasis website.

Munculnya usulan pengembangan sistem pelayanan kesehatan diharapkan akan mampu memenuhi kesenjangan teknologi yang dibutuhkan oleh tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan sehingga tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal dan sesuai kebutuhan di masyarakat.