News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sarasehan Sibakul Di Banyuraden Gamping, Sasar Pengembangan Aspek Entepreneur dan Legalitas 400 UMKM

Sarasehan Sibakul Di Banyuraden Gamping, Sasar Pengembangan Aspek Entepreneur dan Legalitas 400 UMKM

WARTAJOGJA.ID : Dinas Koperasi UKM DIY kembali menyelenggarakan kegiatan Sarasehan Sibakul Jogja yang diselenggarakan pada hari Selasa 27 Februari 2024 bertempat di Gedung Serbaguna Kalurahan Banyuraden Gamping, Jl. Johar No.40, Area Sawah, Banyuraden, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman.

Kegiatan ini merupakan sarana rembug para pelaku UMKM dengan pemerintah daerah, DPRD DIY, dan kalangan praktisi untuk dapat mendukung perkembangan perekonomian UMKM.

Sarasehan Sibakul Jogja di Banyuraden Gamping Sleman kali ini menghadirkan 4 narasumber. Diantaranya Anggota DPRD DIY Dr.Hj. Yuni Satia Rahayu , SS,. MHum, Paniradya Pati Keistimewaan DIY Aris Eko Nugroho, SP., M.Si., Lurah Banyuraden Sudarisman, SE serta Akademisi dan Anggota KPID DIY 
Arif Kurnia Rahman, MA.

Membuka paparannya, Lurah Banyuraden Sudarisman, SE menggambarkan kondisi UMKM di wilayahnya.

"Ada sekitar hampir 400 UMKM ada di Banyuraden Gamping ini tumbuh dan berkembang," kata Sudarisman. Ia menuturkan, para pelaku UMKM itu selama ini telah banyak dilibatkan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di tingkat kelurahan.

Namun yang menjadi tantangan saat ini, kata Sudarisman, masih banyak pelaku UMKM di wilayahnya yang belum bisa sepenuhnya eksis ke luar wilayah. Sehingga produk produk yang dihasilkan masih berputar di tingkat kalurahan.

"Kami berharap dalam forum Sarasehan Sibakul ini para pelaku UMKM di Banyuraden bisa mendapat bimbingan, ilmu, dan solusi sehingga kelak dapat lebih berkembang," kata Sudarisman.

Paniradya Pati Keistimewaan DIY Aris Eko Nugroho, SP., M.Si., menangkap ada tantangan yang dihadapi UMKM Banyuraden Gamping itu.

"Untuk pengembangan UMKM ke skala lebih luas, bisa memanfaatkan program PIRT yang tahun ini alokasinya disediakan untuk 1000 kuota oleh Pemda DIY," kata Aris.

PIRT merupakan kepanjangan dari
Pangan Industri Rumah Tangga atau yang disingkat sebagai PIRT, yakni semacam sertifikasi bagi industri yang memproduksi makanan dan minuman dengan skala rumahan. Sertifikasi PIRT hanya diberikan kepada produk pangan olahan dengan tingkat risiko rendah. 

Aris menambahkan untuk pengembangan usaha UMKM juga perlu memiliki Nomor Induk Berusaha atau NIB. Sehingga dengan adanya NIB itu database UMKM teregister dan dapat menjadi data sasaran pembinaan berkelanjutan program pemerintah.

"Yang tak kalah penting, di DIY ini juga ada Markethub Sibakul, yang memfasilitasi ongkos kirim gratis bagi pelaku UMKM, kelihatanya yang memfasilitasi UMKM ongkir gratis di Indonesia ini baru di Yogyakarta," kata Aris.

Adapun Anggota DPRD DIY Yuni Satya Rahayu menambahkan kelompok UMKM saat ini telah cukup dimudahkan Pemda DIY agar dapat mengembangkan usahanya. 

"Misalnya untuk memiliki NIB, tak perlu datang langsung ke kantor dinas namun cukup mendaftar secara online," kata Yuni.

Yuni pun mendorong pelaku UMKM di Banyuraden Gamping segera mendaftar dan bergabung dengan Sibakul Jogja. Sehingga aktivitasnya dapat terkawal Pemda DIY secara kontinyu.

"Dinas Koperasi dan UMKM DIY bisa merekomendasikan kelompok UMKM yang aktif, pembayaran pinjaman tepat waktu, untuk direkomendasikan mendapat permodalan lebih besar ke perbankan," kata Yuni.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment