News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pemilu 2024, HM. Syukri Fadholi Ajak Semua Elemen Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Pemilu 2024, HM. Syukri Fadholi Ajak Semua Elemen Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

WARTAJOGJA.ID : HM. Syukri Fadholi, SH, M.Kn selaku tokoh agama dan tokoh politik di DIY mengajak seluruh elemen bangsa selalu menjaga persatuan dan kesatuan dengan menghindari narasi yang dapat memecah belah masyarakat dan bangsa Indonesia, baik menjelang, selama maupun pasca Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Syukri Fadholi menyatakan bahwa Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi rakyat Indonesia, pesta yang menjadi kebanggaan semua pihak, sekaligus menjadi refleksi kedewasaan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dalam berdemokrasi.

"Saya ingin Pemilu 2024 ini perdebatannya adalah adu gagasan untuk kemajuan bangsa Indonesia,” kata Syukri Fadholi  di Gedung PDHI Sasonoworo, Yogyakarta, Senin (5/01/2024).

Deklarator Partai Ummat ini menjelaskan, pesan "Pemilu Damai 2024" merupakan upaya bersama dalam menjawab berbagai potensi permasalahan Pemilu 2024. Selain ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, juga untuk mencegah perpecahan dan penyebaran HOAX.

Menurut Syukri Fadholi selain sebagai Deklarator Partai Ummat juga sebagai selaku Presidium FUI (Forum Umat Islam) DIY, bahwa peredaran berbagai narasi yang bernuansa politik identitas khususnya terkait SARA sangat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia karena informasi yang berkembang dan diterima di tengah-tengah masyarakat berupa misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.

"Pada zaman medos sekarang ini terutama pada event nasional seperti Pemilu bahwa ada tiga masalah besar yang menjadi perhatian kita (selama Pemilu), yang pertama adalah HOAX, kedua fitnah, dan yang ketiga ujaran kebencian atau hate speech, ini yang menjadi potensi munculnya kerawanan sosial," ujarnya.

Syukri Fadholi mengatakan Indonesia harus berkaca dan belajar dari pemilihan umum di negara-negara lain yang pelaksanaannya terganggu akibat menyebarnya disinformasi di masyarakat.

Menurut dia, disinformasi dalam pemilu dapat mengakibatkan kalahnya keilmuan dengan popularitas, menurunnya kepercayaan pada demokrasi dan institusi pemerintahan, instabilitas politik dan sosial, terbatasnya akses pada informasi faktual, hingga polarisasi masyarakat yang berkepanjangan.

Oleh karena itu, mari bersama-sama mengamplifikasi narasi "Pemilu Damai 2024" oleh semua komponen masyarakat Indonesia yang tentunya yang menjadi ujung tombak dalam pekerjaan ini adalah Polri, TNI, Kominfo dan pekerja media.

"Kolaborasi dapat dilakukan melalui amplifikasi narasi Pemilu Damai 2024 pada media sosial dan media konvensional, serta kolaborasi dengan media massa dalam memproduksi informasi dan berita positif terkait Pemilu 2024," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Syukri Fadholi menjelaskan bahwa aparat keamanan (Polri/TNI), Kominfo dan pekerja media memiliki Cyber Troops untuk secara rutin melakukan patroli siber yang memantau konten-konten yang mengandung ujaran kebencian, fitnah, dan HOAX di internet untuk selanjutnya dilakukan pemutusan akses.

Selain itu, Polri harus melakukan penindakan hukum secara tegas terhadap konten-konten tersebut untuk mencegah terjadinya perpecahan di masyarakat.

"Kali ini kita tegas karena yang kita pertaruhkan adalah persatuan dan kesatuan nasional kita," tegasnya.

Lebih lanjut Syukri Fadholi mengingatkan perjuangan dan pengorbanan para pendiri bangsa untuk menyatukan Indonesia harus dijadikan semangat untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju dan mencapai Indonesia Emas 2045 melalui hasil Pemilu yang berintegritas dan bermartabat.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment