News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kisah Ajeng Elsantika Yang Berprofesi Sebagai Asisten Masinis Perempuan Daop 6 Yogyakarta

Kisah Ajeng Elsantika Yang Berprofesi Sebagai Asisten Masinis Perempuan Daop 6 Yogyakarta

WARTAJOGJA.ID : Kisah Ajeng Elsantika Purnawati, perempuan asal Lamongan, Jawa Timur, yang bekerja sebagai asisten masinis di Daop 6 Yogyakarta menarik disimak.

Ajeng merupakan salah satu dari tiga srikandi yang kini bekerja sebagai asisten masinis di Daop 6 Yogyakarta dan sedang berjuang menempuh 2000 jam untuk bisa naik tingkat menjadi masinis.

"Saya sebenarnya belum lama bekerja sebagai asisten masinis di Daop 6 Yogyakarta," kata Ajeng pada awak media di Stasiun Lempuyangan Senin (19/2).

Ajeng diterima di KAI pada Februari 2022. Awalnya justru mendaftar melalui Daop 8 Surabaya namun setelah diterima dan menjalani pendidikan masinis ia lantas ditempatkan di Daop 6 Yogyakarta bersama sama dua rekan perempuannya.

Perempuan 22 tahun itu mengatakan semula juga tidak tahu pekerjaan masinis itu seperti apa. Namun berbekal dari keingintahuannya itulah kemudian Ajeng mencoba melamar di PT KAI dan diterima.

"Pas tes yang mendaftar cukup banyak, kebetulan yang diterima hanya tiga orang, saya salah satunya," ujanya.

"Justru saya baru tertarik profesi masinis saat pelatihan, ternyata menjadi berada di depan, menemani masinis membawa banyak penumpang itu tanggung jawabnya besar dan itu tantangan yang saya sukai," urainya.

Ajeng menceritakan saat ini ia masih menuntaskan 200 jam perjalanan dan berupaya menuju 2000 jam untuk bisa menjadi masinis. 

"Yang penting semuanya dijalani dengan hati senang, bisa bekerja mengemudikan kereta api jarak jauh," ungkap dara yang biasanya melakukan perjalanan seperti Cirebon, Purwokerto, Banjar, Madiun dan Surabaya itu.

"Tapi saya tidak hanya (bekerja di) kereta penumpang, kadang juga barang dan BBM," tegas Ajeng.

Ajeng mengaku senang menjalani hari harinya sebagai asisten masinis. Sebab, profesi itu memungkinkannya terus melakukan perjalanan dan suasana berbeda.

"Menyenangkan karena seperti tamasya,'' katanya. Terlebih kedua orang tuanya juga mendukung penuh dan mengingatkannya selalu patuh dan disiplin sehingga bisa membawa penumpang sampai tujuan dengan selamat.

Ajeng juga tak kesulitan menyesuaikan diri meski di Daop 6 Yogyakarta ada lebih dari 100 masinis laki-laki bertugas.

"Yang penting saling menghormati," katanya.

Ajeng pun berpesan pada kaum perempuan seusianya agar tak takut mencoba hal baru. Terutama profesi pekerjaan yang mungkin masih banyak didominasi kaum laki laki. (Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment