Tak Bisa Lupa Jogja, SBY Ungkap Sederet Kenangan Manis Bersama Mendiang Istri
WARTAJOGJA.ID : Presiden Indonesia ke 6 Soesilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengaku tak bisa melupakan Yogyakarta.
Yogyakarta, kata SBY, menjadi salah satu kota yang banyak menyimpan kenangan manis saat mendiang istrinya, Ani Yudhoyono masih hidup.
"Saya tidak pernah lupa kepada Yogyakarta," kata SBY saat menyambangi Yogyakarta Jumat sore 19 Januari 2024.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menjelaskan, selama menjabat 10 tahun sebagai presiden Indonesia, ia selalu didampingi sang istri saat melakukan kunjungan kerja, salah satunya paling sering ke Yogyakarta.
"Setiap gunung api (Merapi) meletus, saya segera datang (ke Yogya) dan beberapa kali ikut tidur bersama ibu Ani di daerah pengungsian," kata SBY mengenang.
Gunung Merapi yang salah satu sisinya berada di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta pernah terdampak erupsi cukup parah saat erupsi besar tahun 2010 silam.
Luncuran awan panas yang mencapai 15 kilometer saat itu tak hanya membuat ribuan penduduk lereng Merapi mengungsi. Bencana itu sedikitnya membuat 386 orang meninggal dunia, termasuk di dalamnya juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan.
SBY melanjutkan, selain memantau penanganan dampak bencana erupsi Merapi, ia dan istri kala itu juga intens memantau langsung penanganan dampak gempa bumi dahsyat yang mengguncang Yogyakarta pada 2006 silam.
"Waktu Yogya terkena gempa bumi dahsyat, berhari-hari saya berada di Yogya untuk memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik," kata SBY yang pernah bertugas di Kota Yogyakarta sebagai
Komandan Korem 072/Pamungkas selama karirnya di TNI itu.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Yogyakarta saat itu, total korban meninggal akibat gempa 2006 mencapai 5.782 jiwa dan 26.299 luka berat serta ringan. Sementara jumlah rumah rusak total 71.763, rusak berat 71.372, dan 66.359 rumah rusak.
"Saya pun tidak lupa setelah sekian puluh tahun berlalu, undang-undang tentang Keistimewaan Yogyakarta dapat saya terbitkan dan setelah itu Yogyakarta menjadi daerah istimewa,' imbuh SBY.
SBY menuturkan, lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta nomor 13 tahun 2012 itu membuat pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tidak dengan mekanisme pemilihan umum seperti daerah lain. Melainkan penetapan.
"Sehingga penetapan (kepala daerah) jelas, apa yang menjadi hak Yogyakarta jelas, dengan demikian insyallah Yogyakarta akan membangun lebih baik lagi, masyarakat semakin sejahtera," ujar SBY.
Post a Comment