FTI UII Yogyakarta Kupas Strategi Kampanye Para Capres Manfaatkan Medsos
WARTAJOGJA.ID : Program Magister
Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mencoba mengupas
Strategi Kampanye Para Capres Pemilu 2024 di Medsos.
Hal ini sebagai komitmen Magister Teknik Industri (MTI) FTI UII, turut menyongsong Pemilihan Umum Serentak 2024, dengan mengambil peran melalukan edukasi literasi terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024
Adalah Dr. Ismail Fahmi selaku Dosen Magister Teknik Industri FTI UII
dan Dr. Taufiq Immawan selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri FTI UII coba memaparkan analisanya pada awak media Rabu (3/1).
Dr Ismail Fahmi yang juga sebagai pendiri Drone Emprit sekaligus sosok di balik utas (Utas adalah rangkaian post dari satu orang) Twitter (sekarang X) yang seringkali viral
Dalam kesempatan itu Fahmi menganalisa trend gemoy yang dilakukan Capres Prabowo Subianto dan sempat viral, terbaca terus menurun trennya sejak debat perdana Capres pada 12 Desember 2023 lalu hingga kini.
"Fenomena gemoy trennya terus menurun, hal ini terjadi karena dua hal. Pertama, penampilan Prabowo dalam debat perdana berbeda dengan penampilannya saat goyang gemoy. Kedua, gemoy hanya muncul di satu media sosial yakni Tik Tok," kata dia.
Penampilan Prabowo saat debat perdana, menurut Fahmi, tampak emosional.
"Hal ini berbeda dengan penampilannya di goyang gemoy yang tampak lucu. Karena penampilan di debat perdana Capres yang emosional itulah membuat fenomena gemoy terus menurun sejak debat perdana Capres hingga sekarang,” kata Fahmi.
Ia mengatakan, kampanye di medsos sebenarnya sangat efektif karena 50 persen lebih pemilih pada Pemilu 2024 adalah Generasi Z pengguna medsos.
Fenomena goyang gemoy yang dilakukan Prabowo yang meniru kampanye Capres Filipina Bongbong Marcos itu sempat viral sehingga menaikkan elektabilitas Prabowo.
Namun, sejak debat perdana Capres pada 12 Desember 2023 hingga sekarang, fenomena gemoy terus menurun.
Adapun Capres Anies Baswedan memanfaatkan penurunan fenomena gemoy itu dengan meluncurkan program kampanye di medsos melalui Desak Anies, yakni salah satu program kampanye Anies dalam memaparkan visi misi dan program kerja yang digagasnya sebagai capres dalam Pilpres 2024.
Desak Anies dikemas dengan suasana santai dengan tujuan menyerap aspirasi pemilih.
Sementara secara natural sejumlah K-Popper meluncurkan @aniesbubble yakni akun penggemar yang digunakan untuk mengarsipkan berbagai hal yang berkaitan dengan Anies Baswedan. Akun @aniesbubble ini lahir dari inisiatif para K-Popper tanpa melibatkan timses Anies Baswedan. Bahkan timses Anies tidak diperkenankan untuk ikut atau bergabung dalam akun @aniesbubble tersebut.
Kini program Desak Anies maupun akun @aniesbubble mulai digemari dan menaikkan popularitas Anies yang pada awalnya tampak kaku dan lebih menonjolkan hal-hal yang akademis.
Adapun Cawapres Mahfud MD yang berpasangan dengan Capres Ganjar Pranowo juga memanfaatkan media sosial, seperti Tik Tok, untuk kampanye. Bahkan Mahfud MD meniru apa yang program live streaming di Tik Tok seperti dilakukan Anies.
Dalam program live streaming tersebut terjadi interaksi langsung Cawapres Mahfud MD dengan para pengguna medsos khususnya followersnya di Tik Tok.
Capres Ganjar Pranowo juga menggunakan media sosial untuk kampanye seperti Instagram dan Facebook dengan konten kegiatan blusukan dan olahraga jalan kaki atau bersepeda yang biasa dilakukannya selama ini.
Fahmi pun mendorong para timses Capres-Cawapres lebih kreatif dalam membuat konten atau program kampanye di semua media sosial untuk meningkatkan popularitas atau keterkenalan calon yang didukung agar elektabilitasnya juga meningkat.
Post a Comment