News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pengolahan Sampah Jadi Fokus Kerjasama KKN UMY Dengan Singapore Polytechnic

Pengolahan Sampah Jadi Fokus Kerjasama KKN UMY Dengan Singapore Polytechnic


Foto mahasiswa KKN LeX saat mengikuti pembukaan kegiatan KKN internasional di UMY

WARTAJOGJA.ID: Kolaborasi yang melibatkan instansi antar negara memainkan peran yang krusial dalam menciptakan pengembangan berkelanjutan. Pengembangan ini dapat diaplikasikan di beberapa aspek termasuk waste management atau pengolahan sampah. Sebagaimana yang ditekankan oleh Singapore Polytechnic yang menjalin kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam Kuliah Kerja Nyata Internasional, bertajuk Learning Express (KKN LeX).

Dalam upacara pembukaan pada Selasa (26/9) yang bertempat di Gedung AR Fachrudin A Kampus UMY, Dr. Handojo Djati Utomo selaku dosen dan fasilitator dari Singapore Polytechnic menjelaskan bahwa sudah ada beberapa proyek dalam pengolahan sampah di Singapura. “Walaupun sudah berjalan dengan baik, kami masih berupaya untuk mengembangkan inovasi pengolahan sampah agar lebih optimal. Saya berharap agar peserta KKN LeX dari Singapore Polytechnic dapat belajar bagaimana pengolahan sampah terutama sampah organik di Indonesia, karena mungkin terdapat beberapa perbedaan dalam metode pengolahan sampah antara Indonesia dengan Singapura,” ujarnya.

Handojo ingin agar setelah pelaksanaan KKN LeX, para peserta dapat menemukan solusi untuk pengembangan metode pengolahan sampah. Mengingat ada sekitar 30 peserta KKN dari Singapore Polytechnic dari berbagai program studi yang diharapkan bisa mendapatkan paparan internasional melalui pengabdian masyarakat, dan dapat menjadi pengalaman pembelajaran untuk dapat berinovasi.

Mewakili pimpinan universitas Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Keuangan dan Aset Rudy Suryanto, S.E., M.Acc., Ph.D., A., CA yang turut hadir mengatakan, jika kesempatan untuk melakukan KKN Internasional yang bekerjasama dengan perguruan tinggi dari negara lain dapat menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa. “Kalian dapat menjumpai langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat, dan menggunakan pengetahuan serta keterampilan kalian untuk menyelesaikan persamalasahan yang ada, dan menggunakan solusi yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Ia juga berharap agar peserta KKN LeX, terutama para mahasiswa UMY dapat mengambil ilmu dari koleganya di Singapore Polytechnic, dan memanfaatkan peluang yang ada untuk saling belajar satu sama lain.

Telah berjalan sejak 2013, program KKN LeX setiap tahunnya selalu mengedepankan teknik metodologi dalam menciptakan inovasi sebagai hasil setelah melakukan pengabdian di masyarakat. KKN LeX pada tahun ini akan dilaksanakan di desa Selopamioro, Bantul. Selain pengolahan sampah KKN LeX juga akan berfokus dalam manajemen bisnis masyarakat desa, eco-tourism dan peternakan kambing. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment