Yayuk Basuki Diangkat Menjadi Bunda Asuh Anak Stunting DIY
WARTAJOGJA.ID: BKKBN menggelar Sosialisasi KIE dan Program Kencana Bersama Mitra Kerja di Kalirejo, Kulon Progo, Sabtu (12/08/23)
Pada kegiatan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Ibu Andi Ritamariani mengukuhkan Yayuk Basuki sebagai Bunda Asuh Anak Stunting di DIY.
"Nantinya Yayuk akan bertugas untuk membantu anak-anak yang mengalami gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi atau stunting untuk diberi asupan gizi yg baik dalam jangka waktu 6 bulan," kata Andi Ritamariani.
Yayuk menyatakan kesiapannya mendapatkan amanah baru sebagai Bunda Asuh.
"Insya Allah saya siap mengenban amanah baru ini, dengan niat lillahi ta'ala semoga kita semua bisa bergotong royong untuk menurunkan angka stunting di DIY. Selain itu juga, kita perlu terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya stunting, sehingga kita bisa mencegahnya sejak dini." tegas Yayuk.
"Stunting penting untuk diatasi karena bukan hanya berdampak pada kondisi pertumbuhan anak secara fisik namun juga berdampak pada pertumbuhan kognitif yang menyebabkan anak mengalami penurunan fungsi intelektual," ujar Yayuk.
"Stunting itu lebih mudah dicegah daripada yang sudah (terlanjur) stunting dan hendak diatasi. Salah satu cara mencegahnya adalah mengkonsumsi telur sebagai sumber protein hewani” Yayuk menambahkan.
"Perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat untuk bisa menerapkan pola makan bergizi seimbang dan berolahraga secara rutin," ungkap Yayuk lagi.
Sebagaimana arahan presiden, bahwa kita harus mencapai penurunan angka stunting sebesar 14% di tahun 2024. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
DIY mengalami penurunan prevalensi stunting 0,9 persen dari 17,3 persen (SSGI 2021) menjadi 16,4 persen (SSGI 2022).
Hasil ini patut disyukuri walaupun belum sesuai dengan harapan kita bersama. Capaian ini harus menjadi cambuk motivasi agar DIY meningkatkan upaya agar mampu meraih penurunan prevalensi stunting yang lebih baik di tahun depan.
Memperhatikan kondisi capaian tahun 2022 serta tantangan ke depan dalam percepatan penurunan stunting, maka diperlukan penguatan sinergisitas, integrasi dan akselerasi serta komitmen para pemangku kebijakan dan mitra kerja dalam peningkatan penggerakan sebagai upaya dalam pencapaian target sasaran serta penurunan prevalensi angka stunting.
Pada kegiatan tersebut turut juga hadir Bapak Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN Indonesia, Ibu Andi Ritamariani, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Bapak Drs. Ariadi, MM, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Mas Rizal, Tokoh Pemuda Kulon Progo.
Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, selaku Kepala BKKBN Indonesia mengatakan untuk pengentasan stunting butuh keroyokan semua pihak. Pentahelik sektor swasta perguruan tinggi dan pengusaha.
"Kami melihat Yayuk Basuki memiliki niat baik jadi bunda asuh anak sunting, kami sambut baik," kata Hasto.
Hasto mengatakan bergabungnya Yayuk Basuki harapannya juga makin menekan angka stunting yang ada. (Cak/Rls)
Post a Comment