News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bantu Pemerintah Tangani Stunting, Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 228 Juta di Kabupaten Semarang

Bantu Pemerintah Tangani Stunting, Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 228 Juta di Kabupaten Semarang




WARTAJOGJA.ID : Aksi kemanusiaan kepada masyarakat yang membutuhkan terus dilakukan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Pekan ini, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. kembali bergerak menyalurkan bantuan secara langsung untuk penanganan tengkes atau stunting di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Rabu (5/7).

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan prevalensi balita terkena stunting mencapai 21,6 persen pada tahun 2022. 

Di mana, angka ini turun 2,8 persen dari tahun sebelumnya.
Melihat hal ini, Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting bisa kembali turun ke angka 14 persen di tahun 2024 mendatang.

Sebagai wujud nyata untuk mendukung Pemerintah dalam menurunkan kasus stunting,  PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyalurkan bantuan uang tunai senilai Rp 228 juta kepada Bupati Semarang, Ngesti Nugraha di Pendopo Agrowisata Pabrik Sido Muncul, Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (5/7/2023)

Bantuan tersebut akan disalurkan kepada 76 anak stunting yang tersebar di sejumlah wilayah, meliputi Kelurahan Karangjati, Desa Klepu, Desa Diwak, Kelurahan Ngempon, dan Desa Bergas Kidul.

Irwan Hidayat mengungkapkan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian Sido Muncul terhadap tumbuh kembang anak, serta mendukung terciptanya generasi dan sumber daya manusia yang semakin unggul pada masa mendatang.

“Kami punya gagasan yaitu memberikan bantuan itu langsung kepada para ibu. Setiap bulan kami kirim dan setiap bulan harus memberikan laporan kepada kami dari puskesmas, ada kemajuan apa tidak tentang berat badan anak serta kesehatannya,” kata Irwan usai menyerahkan bantuan secara simbolis di Pendopo Agrowisata Pabrik Sido Muncul, Bergas, Kabupaten Semarang pada Rabu (5/7/2023).

Nantinya, bantuan tersebut akan disalurkan langsung kepada para orang tua. Setiap orang tua penerima bantuan akan mendapatkan uang sebesar Rp 500 ribu selama 6 bulan, yakni dari bulan Juli - Desember 2023.

Irwan menambahkan, pemberian bantuan uang tunai langsung kepada para ibu dari anak yang stunting merupakan langkah yang paling tepat. 

Dari berbagai pertimbangan yang dilakukannya, jika pemberian bantuan berupa bahan makanan seperti daging, telur, dan makanan bergizi lainnya, dikhawatirkan proses penyalurannya akan merepotkan.

“Misalnya ongkos bungkus dan lain-lainnya, belum lagi kalau sudah berbentuk makanan juga cepat basi dan tidak bisa disimpan. Maka cara kami ya langsung kirim uang kepada ibu-ibu. Kami yakin seorang ibu pasti akan berkorban untuk anaknya. sehingga pasti uang tersebut akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk tumbuh kembang anak-anak mereka,” imbuh Irwan.

Irwan pun berharap bantuan uang tunai tersebut dapat digunakan sebagai tambahan untuk membeli makanan yang bergizi bagi anak-anak yang rawan atau sudah mengalami stunting.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengungkapkan bahwa saat ini persentase stunting pada anak di Kabupaten Semarang sekitar 4,6 persen atau sejumlah 3.910 orang. 

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Semarang, salah satunya adalah dengan melakukan pemberian makanan tambahan kepada warga.
Ia pun menyebutkan para warga yang anaknya mengalami stunting telah didata dan diklasifikasikan. 

Misalnya, anak stunting karena kemampuan finansial, orang tuanya sibuk, atau karena anak yang tidak mau makan.

“Sehingga bisa efektif dan tepat sasaran upaya kami dalam mendekati zero stunting. Kami juga mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk turut membantu agar sumber daya manusia di Kabupaten Semarang bisa semakin baik,” kata Ngesti.

Menanggapi hal tersebut, Irwan pun menyarankan agar Pemkab Semarang mengajak perusahaan-perusahaan lain untuk berkontribusi dalam pencegahan dan penuntasan stunting.

Menurutnya, jika perusahaan lain turut mendukung penuntasan stunting, maka ribuan anak yang mengalami stunting di Kabupaten Semarang bisa terbantu dan mempercepat pemerintah untuk memenuhi target zero stunting.

Ia juga menegaskan bahwa Sido Muncul akan terus memberikan bantuan kepada warga-warga lain, bahkan mencakup kabupaten/kota yang lainnya.

Seorang penerima bantuan itu, Lufi Farohmah (27), warga Klepu, Pringapus, mengaku mendapatkan informasi dari bidan di puskesmas daerah setempat bahwa anaknya mengalami stunting dan berkesempatan mendapatkan bantuan dari Sido Muncul.

Perempuan ibu rumah tangga tersebut mengatakan, anak laki-lakinya berusia empat tahun dan memiliki berat 11 kilogram

“Seharusnya berat badannya itu minimal 15 kilogram, dari lahir juga bobotnya kurang, sekitar 2,5 kilogram. Kesehariannya jarang makan, cuma ngemil sama minum susu,” kata Lufi.

Lufi berharap, bantuan yang disalurkan oleh Sido Muncul dapat digunakan untuk membeli makanan yang bergizi guna mendorong tumbuh kembang anaknya

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment