AHY Bicara di Fisipol Leadership Forum UGM, Ajak Selamatkan Demokrasi
WARTAJOGJA.ID : Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY hadir dalam Fisipol Leadership Forum di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Kamis 20 Juli 2023.
Dalam forum bertajuk Mampukah Kita Selamatkan Demokrasi di Indonesia ? itu, AHY menyinggung soal ancaman kemunduran demokrasi Indonesia yang kian mengkhawatirkan belakangan ini.
"Satu contoh nyata kemunduran demokrasi terjadi ketika muncul upaya pembegalan Partai Demokrat oleh lingkan kekuasan yang terjadi dua tahun terakhir oleh tangan kekuasaan," kata AHY.
Meski AHY tak gamblang menyebut persisnya maksud pembegalan Partai Demokrat oleh lingkar kekuasaan itu, namun sindiran itu relevan dengan dinamika yang sempat dialami Partai Demokrat saat ini.
Partai Demokrat, sempat digoyang dengan isu pengambilalihan kepimpinan melalui Kongres Luar Biasa atau KLB sejak 2022 silam.
Sejumlah kelompok Partai Demokrat yang mendesak pergantian kepemimpinan AHY mengusulkan nama Moeldoko, yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.
Partai Demokrat pun terancam terbelah dan proses lanjutan KLB kepengurusan Demokrat itu hingga kini berlanjut. Manakala kubu Moeldoko mengajukan peninjauan kembali (PK) terkait sengketa kepengurusan partai itu pada Maret 2023.
Atas apa yang dialami Partai Demokrat itu, AHY meminta masyarakat berhati hati manakala berhadapan dengan kekuasaan saat ini.
"Jangan sampai (kasus seperti dialami Partai Demokrat) terjadi lagi," kata AHY.
"Kalau Partai Demokrat bisa diberlakukan seperti ini, artinya siapapun juga bisa dilakukan seperti ini,"
"Tidak hanya berlaku bagi partai politik, tapi bisa juga organisasi atau kampus sekalipun, hati-hati jangan sampai kita biarkan ini terjadi," kata putra presiden ke 6 Indonesia Soesilo Bambang Yoedhoyono atau SBY itu.
AHY mengakui, meski sistem demokrasi yang dianut Indonesia mungkin masih belum sempurna, namun ia menyatakan jangan menjadi alasan terjadi kemunduran. Melalui praktek kekuasaan semena mena yang tak terbatas.
"Jika kita membiarkan Demokrasi mengami kemunduran kita bisa seperti kehilangan oksigen, yang kehadirannya tak kita apresiasi tapi begitu hilang membuat kita megap-megap," kata dia.
AHY pun mendorong pengawasan kekuasaan musti terus berjalan agar tak menjadi kekuasaan mutlak yang menindas.
"Jangan sampai kita terlambat bergerak, sebelum terlambat, sebelum menjadi krisis seperti 1998 atau 1965," kata AHY.
Post a Comment